Gerak Cepat PLN Amankan Pasokan Listrik di Daerah Terdampak Banjir di Sidrap
Tri Yari Kurniawan
Rabu, 07 Agustus 2024 - 13:46 WIB
Intensitas hujan tinggi sejak Selasa (6/8/2024) mengakibatkan banjir di Kabupaten Sidrap. Sejumlah wilayah terdampak, antara lain yakni Salocallu, Betao, Tanatoro, Kandiawang, Bolabulu, Kannung, Palapparae, Kampale, Pakkasalo, dan Bampangnge.
Dalam menanggapi situasi ini, PT PLN (Persero) bergerak cepat mengamankan pasokan listrik di daerah yang terdampak banjir. Tim pemulihan PLN yang terdiri dari tenaga ahli dan teknisi telah dikerahkan ke lokasi-lokasi terdampak untuk melakukan pengamanan dan perbaikan yang diperlukan.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Budiono, mencatat dari pendataan awal pada Rabu (7/8), sejumlah 4.209 pelanggan terdampak akibat 63 gardu terendam banjir.
Budiono menegaskan, PLN akan terus berupaya melaksanakan beberapa langkah utama untuk memastikan pemulihan yang efektif. PLN juga mengimbau masyarakat agar memastikan semua instalasi listrik dan peralatan elektronik telah kering dan aman sebelum dinyalakan untuk menghindari korsleting listrik.
Ia juga mengimbau masyarakat berhati-hati terhadap potensi bahaya listrik akibat banjir, seperti kabel listrik yang terkena air atau perangkat listrik yang basah. "Apabila masyarakat membutuhkan layanan kelistrikan selanjutnya bisa menghubungi PLN melalui aplikasi PLN Mobile," ujar Budiono.
Ia menambahkan, PLN berkomitmen untuk mempercepat pemulihan dan meminimalisir gangguan pada layanan listrik. "Keselamatan dan kenyamanan masyarakat adalah prioritas utama kami, dan kami akan terus memberikan informasi dan dukungan yang diperlukan selama proses pemulihan ini," kata Budiono.
Kondisi tersebut tidak menyurutkan upaya petugas PLN untuk memastikan pasokan listrik masyarakat kembali lancar. Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Parepare, Muhammad Taufik, memastikan PLN berkomitmen untuk memastikan pasokan listrik kembali menyala apabila kondisi banjir sudah surut dan dinyatakan aman untuk dinyalakan.
Dalam menanggapi situasi ini, PT PLN (Persero) bergerak cepat mengamankan pasokan listrik di daerah yang terdampak banjir. Tim pemulihan PLN yang terdiri dari tenaga ahli dan teknisi telah dikerahkan ke lokasi-lokasi terdampak untuk melakukan pengamanan dan perbaikan yang diperlukan.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Budiono, mencatat dari pendataan awal pada Rabu (7/8), sejumlah 4.209 pelanggan terdampak akibat 63 gardu terendam banjir.
Budiono menegaskan, PLN akan terus berupaya melaksanakan beberapa langkah utama untuk memastikan pemulihan yang efektif. PLN juga mengimbau masyarakat agar memastikan semua instalasi listrik dan peralatan elektronik telah kering dan aman sebelum dinyalakan untuk menghindari korsleting listrik.
Ia juga mengimbau masyarakat berhati-hati terhadap potensi bahaya listrik akibat banjir, seperti kabel listrik yang terkena air atau perangkat listrik yang basah. "Apabila masyarakat membutuhkan layanan kelistrikan selanjutnya bisa menghubungi PLN melalui aplikasi PLN Mobile," ujar Budiono.
Ia menambahkan, PLN berkomitmen untuk mempercepat pemulihan dan meminimalisir gangguan pada layanan listrik. "Keselamatan dan kenyamanan masyarakat adalah prioritas utama kami, dan kami akan terus memberikan informasi dan dukungan yang diperlukan selama proses pemulihan ini," kata Budiono.
Kondisi tersebut tidak menyurutkan upaya petugas PLN untuk memastikan pasokan listrik masyarakat kembali lancar. Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Parepare, Muhammad Taufik, memastikan PLN berkomitmen untuk memastikan pasokan listrik kembali menyala apabila kondisi banjir sudah surut dan dinyatakan aman untuk dinyalakan.