THP dan Teknik Industri Nobel Indonesia Ubah Limbah Sisik jadi Aspic Jelly
Luqman Zainuddin
Selasa, 13 Agustus 2024 - 17:24 WIB
Program studi Teknologi Hasil Perikanan (THP) dan Teknik Industri Nobel Indonesia Institute berkolaborasi mengelola limbah sisik ikan bandeng menjadi produk Aspic Jelly.
Prosesi pengelolaan sendiri dilakukan di UMKM Batari Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Jalan Matahari, Kelurahan Bontokio, Kecamatan Minasatene, Selasa (13/8).
Kaprodi Teknologi Hasil Perikanan (THP), Rasdi, S.Pi., M.Si. mengatakan, kegiatan ini merupakan hasil kajian atau penelitian dosen di ITB Nobel Indonesia. Hasil penelitian ini diberikan dan diaplikasikan kepada peserta UMKM Batari Pangkep.
“Kami dari dosen ITB Nobel Indonesia yang terdiri dari dosen Teknologi hasil perikanan dan Teknik industri merasa sangat terhormat dan bersyukur dapat hadir di tengah-tengah Ibu pemilik dan pengelola UMKM,” terangnya.
Baca juga: 114 Mahasiswa Nobel Indonesia KKN Tematik di Bantaeng
Nobel berharap dapat berbagi ilmu pengetahuan, keterampilan, dan teknologi yang kami miliki untuk membantu mengoptimalkan proses pengolahan produk-produk UMKM Batari Pangkep.
“Kami yakin bahwa dengan kolaborasi yang baik antara perguruan tinggi dan masyarakat (UMKM), dapat menghasilkan nilai tambah/nilai ekonomi dari produk yang dihasilkan,” tambahnya.
Prosesi pengelolaan sendiri dilakukan di UMKM Batari Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Jalan Matahari, Kelurahan Bontokio, Kecamatan Minasatene, Selasa (13/8).
Kaprodi Teknologi Hasil Perikanan (THP), Rasdi, S.Pi., M.Si. mengatakan, kegiatan ini merupakan hasil kajian atau penelitian dosen di ITB Nobel Indonesia. Hasil penelitian ini diberikan dan diaplikasikan kepada peserta UMKM Batari Pangkep.
“Kami dari dosen ITB Nobel Indonesia yang terdiri dari dosen Teknologi hasil perikanan dan Teknik industri merasa sangat terhormat dan bersyukur dapat hadir di tengah-tengah Ibu pemilik dan pengelola UMKM,” terangnya.
Baca juga: 114 Mahasiswa Nobel Indonesia KKN Tematik di Bantaeng
Nobel berharap dapat berbagi ilmu pengetahuan, keterampilan, dan teknologi yang kami miliki untuk membantu mengoptimalkan proses pengolahan produk-produk UMKM Batari Pangkep.
“Kami yakin bahwa dengan kolaborasi yang baik antara perguruan tinggi dan masyarakat (UMKM), dapat menghasilkan nilai tambah/nilai ekonomi dari produk yang dihasilkan,” tambahnya.