Pj Gubernur Harap Program Mahasantri Diadopsi Pemerintahan se-Sulsel
Herni Amir
Kamis, 15 Agustus 2024 - 14:12 WIB
Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan mendampingi Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh mengunjungi Lembaga Pendidikan Mahasantri (LPM) Pemkab Gowa di Jalas Poros Takalar, Kecamatan Bajeng, Rabu (14/8).
Pada kunjungan itu, Prof Zudan memuji program Mahasantri yang dicetuskan Pemkab Gowa di bawah kepemimpinan Adnan-Kio. Menurutnya, program tersebut perlu diapresiasi dan dilakukan seluruh pemerintah kabupaten/kota se-Sulsel.
"Luar biasa, program ini bagus sekali, saya memberikan apresiasi bahkan saya iri dengan program-program seperti ini. Kalau bisa setiap kabupaten/kota atau provinsi punya seperti ini karena sangat bagus. Insyaallah di provinsi juga meniru konsep program seperti ini tapi masih dalam bentuk beasiswa di sekolah formal," ungkapnya.
Dirinya menyebut, program mahasantri ini sangat konkret untuk dilakukan terlebih biaya selama empat tahun kuliah dibiayai oleh pemerintah dan akan lulus sebagai lulusan UIN Alauddin Makassar.
"Ini bagus sekali dan sangat konkrit. Mahasantri 4 tahun dibiayai, lulus S1 belajar agama dengan lengkap. Kami juga tahun ini menyiapkan kurang lebih Rp10 miliar dan tahun depan Rp50 miliar untuk beasiswa seperti ini," tambah Pj Gubernur Sulsel ini.
Sementara itu, Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan menjelaskan Lembaga Pendidikan Mahasantri (LPM) ini hadir dengan tujuan untuk mencetak hafidz atau penghafal Qur'an bekerja sama dengan UIN Alauddin Makassar dan telah resmi di launching pada November 2022 lalu.
"Program Mahasantri ini adalah bagian dari program satu hafidz satu desa/kelurahan, yang diikuti sebanyak 167 orang yang merupakan orang-orang pilihan perwakilan dari masing-masing desa/kelurahan. Di mana setelah lulus , selainmenjadi hafidz Qur'an juga akan meraih gelar Sarjana Agama lulusan UIN Alauddin Makassar," jelas orang nomor satu di Gowa ini.
Pada kunjungan itu, Prof Zudan memuji program Mahasantri yang dicetuskan Pemkab Gowa di bawah kepemimpinan Adnan-Kio. Menurutnya, program tersebut perlu diapresiasi dan dilakukan seluruh pemerintah kabupaten/kota se-Sulsel.
"Luar biasa, program ini bagus sekali, saya memberikan apresiasi bahkan saya iri dengan program-program seperti ini. Kalau bisa setiap kabupaten/kota atau provinsi punya seperti ini karena sangat bagus. Insyaallah di provinsi juga meniru konsep program seperti ini tapi masih dalam bentuk beasiswa di sekolah formal," ungkapnya.
Dirinya menyebut, program mahasantri ini sangat konkret untuk dilakukan terlebih biaya selama empat tahun kuliah dibiayai oleh pemerintah dan akan lulus sebagai lulusan UIN Alauddin Makassar.
"Ini bagus sekali dan sangat konkrit. Mahasantri 4 tahun dibiayai, lulus S1 belajar agama dengan lengkap. Kami juga tahun ini menyiapkan kurang lebih Rp10 miliar dan tahun depan Rp50 miliar untuk beasiswa seperti ini," tambah Pj Gubernur Sulsel ini.
Sementara itu, Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan menjelaskan Lembaga Pendidikan Mahasantri (LPM) ini hadir dengan tujuan untuk mencetak hafidz atau penghafal Qur'an bekerja sama dengan UIN Alauddin Makassar dan telah resmi di launching pada November 2022 lalu.
"Program Mahasantri ini adalah bagian dari program satu hafidz satu desa/kelurahan, yang diikuti sebanyak 167 orang yang merupakan orang-orang pilihan perwakilan dari masing-masing desa/kelurahan. Di mana setelah lulus , selainmenjadi hafidz Qur'an juga akan meraih gelar Sarjana Agama lulusan UIN Alauddin Makassar," jelas orang nomor satu di Gowa ini.