Cek Dugaan Bullying Siswa SMP di Gowa, Adnan Minta Pengawasan Sekolah Diperketat
Herni Amir
Kamis, 29 Agustus 2024 - 17:32 WIB
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan bersama Kapolres Gowa AKBP RTS Simanjuntak mengunjungi SMPN 3 Sungguminasa di Kecamatan Somba Opu, Kamis (29/8/2024).
Kunjungan tersebut dilakukan untuk mengecek kebenaran terkait kasus perkelahian antar siswa yang terjadi di sekolah tersebut. Di mana perkelahian yang melibatkan siswa berinisial Y dan siswa A. Kejadian ini beredar luas dan viral di media sosial dengan video berdurasi 34 detik.
Pertemuan tertutup digelar selama tiga jam dengan mengambil keterangan dari pihak kepala sekolah, korban, pelaku, termasuk saksi berinisial R yang dianggap provokator dalam peristiwa tersebut.
"Kami langsung menemui kepala sekolah, guru BK dan juga siswa baik korban, pelaku maupun yang dianggap provokator untuk berbicara dari hati ke hati. Kami didampingi juga ibu korban sekaligus berdiskusi dan mendengar langsung dari versi pelaku maupun korban," ungkap Bupati Gowa dua periode ini.
Adnan menyampaikan, setelah mendengar dari seluruh pihak, kronologi terjadinya perkelahian ini bermula dari aksi bercanda antara korban, dan pelaku. Dari bercanda tersebut kemudian keluar kalimat "Mau berkelahi?", sehingga terjadilah seperti berita yang beredar.
"Kejadian ini akumulasi bully sesamanya dan mereka berkelahi dan inilah yang memicu. Mungkin saat itu bercandanya keras dan ada kalimat keluar kau mau berkelahi. Sehingga si korban (A) ini menyampaikan ke saksi (R) bahwa saya mau berkelahi sama (Y) yang merupakan pelaku, sehingga korban dan pelaku janjianlah dalam satu kelas itu," jelas orang nomor satu di Gowa itu.
Diketahui dalam video yang beredar luas itu, korban dihajar hingga nyaris pingsan. Dia dipukuli dan ditendang oleh pelaku disaksikan oleh siswa-siswa lainnya yang berada dalam ruang kelas tempat kejadian.
Kunjungan tersebut dilakukan untuk mengecek kebenaran terkait kasus perkelahian antar siswa yang terjadi di sekolah tersebut. Di mana perkelahian yang melibatkan siswa berinisial Y dan siswa A. Kejadian ini beredar luas dan viral di media sosial dengan video berdurasi 34 detik.
Pertemuan tertutup digelar selama tiga jam dengan mengambil keterangan dari pihak kepala sekolah, korban, pelaku, termasuk saksi berinisial R yang dianggap provokator dalam peristiwa tersebut.
"Kami langsung menemui kepala sekolah, guru BK dan juga siswa baik korban, pelaku maupun yang dianggap provokator untuk berbicara dari hati ke hati. Kami didampingi juga ibu korban sekaligus berdiskusi dan mendengar langsung dari versi pelaku maupun korban," ungkap Bupati Gowa dua periode ini.
Adnan menyampaikan, setelah mendengar dari seluruh pihak, kronologi terjadinya perkelahian ini bermula dari aksi bercanda antara korban, dan pelaku. Dari bercanda tersebut kemudian keluar kalimat "Mau berkelahi?", sehingga terjadilah seperti berita yang beredar.
"Kejadian ini akumulasi bully sesamanya dan mereka berkelahi dan inilah yang memicu. Mungkin saat itu bercandanya keras dan ada kalimat keluar kau mau berkelahi. Sehingga si korban (A) ini menyampaikan ke saksi (R) bahwa saya mau berkelahi sama (Y) yang merupakan pelaku, sehingga korban dan pelaku janjianlah dalam satu kelas itu," jelas orang nomor satu di Gowa itu.
Diketahui dalam video yang beredar luas itu, korban dihajar hingga nyaris pingsan. Dia dipukuli dan ditendang oleh pelaku disaksikan oleh siswa-siswa lainnya yang berada dalam ruang kelas tempat kejadian.