Mahasiswa Jurnalistik UIN Alauddin Tanam 1.900 Pohon Mangrove di Pangkep
Luqman Zainuddin
Senin, 07 Oktober 2024 - 16:56 WIB
Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Alauddin Makassar menggelar penanaman 1.900 pohon mangrove di Dusun Binangatoa, Desa Bontomanai, Kecamatan Labbakkang, Kabupaten Pangkep, Sabtu 5 Oktober 2024.
Kegiatan ini mengangkat tema “Mangrove Green Govement,” yang merupakan rangkaian dari agenda Pekan Raya Jurnalistik (PRJ) pada Desember mendatang. Penanaman pohon ini bekerja sama dengan pihak Pemerintah Desa Bontomanai.
Ketua Panitia, Nur Hikmah Anugrah Ayu menjelaskan, penanaman mangrove ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melindungi garis pantai dari ancaman abrasi. Sekaligus upaya mitigasi bencana.
“Agar dapat memberikan perlindungan alami terhadap dampak buruk yang mungkin timbul akibat perubahan lingkungan,” jelasnya.
Kepala Desa Bontomanai H Erwin S mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa Jurnalistik ini. Sebab menurutnya, dapat menambah karbon dioksida pada lingkungan setempat untuk jangka panjang.
“Mungkin tidak sekarang kita menikmati manfaat dari penanaman bakau ini, tapi untuk anak cucu kita beberapa tahun yang akan datang akan merasakan manfaatnya,” tuturnya.
Tidak hanya itu, ia juga mengungkapkan bahwa di Desa Bontomanai terdapat sekitar 20 hektar area yang diperuntukkan bagi penanaman bakau. Namun, hingga saat ini, hanya 0,3% dari area tersebut yang berhasil ditanami dengan baik. Banyak dari upaya penanaman ini dilakukan oleh mahasiswa.
Kegiatan ini mengangkat tema “Mangrove Green Govement,” yang merupakan rangkaian dari agenda Pekan Raya Jurnalistik (PRJ) pada Desember mendatang. Penanaman pohon ini bekerja sama dengan pihak Pemerintah Desa Bontomanai.
Ketua Panitia, Nur Hikmah Anugrah Ayu menjelaskan, penanaman mangrove ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melindungi garis pantai dari ancaman abrasi. Sekaligus upaya mitigasi bencana.
“Agar dapat memberikan perlindungan alami terhadap dampak buruk yang mungkin timbul akibat perubahan lingkungan,” jelasnya.
Kepala Desa Bontomanai H Erwin S mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa Jurnalistik ini. Sebab menurutnya, dapat menambah karbon dioksida pada lingkungan setempat untuk jangka panjang.
“Mungkin tidak sekarang kita menikmati manfaat dari penanaman bakau ini, tapi untuk anak cucu kita beberapa tahun yang akan datang akan merasakan manfaatnya,” tuturnya.
Tidak hanya itu, ia juga mengungkapkan bahwa di Desa Bontomanai terdapat sekitar 20 hektar area yang diperuntukkan bagi penanaman bakau. Namun, hingga saat ini, hanya 0,3% dari area tersebut yang berhasil ditanami dengan baik. Banyak dari upaya penanaman ini dilakukan oleh mahasiswa.