Punya Komitmen Besar, Ibas-Puspa Angkat Derajat Komunitas Adat di Luwu Timur
Tim Sindomakassar
Rabu, 09 Oktober 2024 - 10:00 WIB
Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam dan Puspawati Husler (Ibas-Puspa), menunjukkan keseriusan mereka dalam menjaga kekayaan budaya lokal dengan memberikan perhatian khusus kepada komunitas adat.
Langkah ini bertujuan untuk memberdayakan komunitas adat sembari mengembangkan desa wisata yang berbasis partisipasi masyarakat, menjadikan Luwu Timur sebagai destinasi wisata budaya yang mendunia.
Juru Bicara Ibas-Puspa, Fachrizal David menyampaikan visi besar Ibas-Puspa dalam memperkuat peran komunitas adat. “Ini bukan sekadar program biasa. Ini adalah penghormatan kepada adat dan budaya yang telah lama menjaga identitas kita dari gempuran budaya asing,” tegasnya, Selasa (08/10/24) kemarin.
Tak hanya melestarikan tradisi, Ibas-Puspa merancang program yang mampu mengubah desa-desa berpotensi budaya menjadi daya tarik wisata utama. "Kami akan kemas objek wisata dengan sentuhan komunitas adat, memastikan keaslian dan keunikan budaya tetap terjaga," ujar Fachrizal.
Luar biasanya, perhatian ini tidak hanya terbatas pada satu komunitas adat saja. Fachrizal menegaskan Ibas-Puspa akan merangkul semua komunitas adat yang ada, termasuk komunitas Jawa, Bali, dan lainnya.
Selain itu, Ibas-Puspa juga merencanakan pembangunan Matano Geopark serta perlindungan terhadap kompleks danau Malili yang mencakup Danau Matano, Mahalona, dan Towuti.
Dalam upaya pengembangan wisata, program Ibas-Puspa juga mencakup pembangunan fasilitas publik, peningkatan infrastruktur jalan, penyediaan sarana untuk UMKM di lokasi wisata, pembangunan Sentra Pemasaran dan Promosi Kerajinan Rakyat, serta promosi wisata
Langkah ini bertujuan untuk memberdayakan komunitas adat sembari mengembangkan desa wisata yang berbasis partisipasi masyarakat, menjadikan Luwu Timur sebagai destinasi wisata budaya yang mendunia.
Juru Bicara Ibas-Puspa, Fachrizal David menyampaikan visi besar Ibas-Puspa dalam memperkuat peran komunitas adat. “Ini bukan sekadar program biasa. Ini adalah penghormatan kepada adat dan budaya yang telah lama menjaga identitas kita dari gempuran budaya asing,” tegasnya, Selasa (08/10/24) kemarin.
Tak hanya melestarikan tradisi, Ibas-Puspa merancang program yang mampu mengubah desa-desa berpotensi budaya menjadi daya tarik wisata utama. "Kami akan kemas objek wisata dengan sentuhan komunitas adat, memastikan keaslian dan keunikan budaya tetap terjaga," ujar Fachrizal.
Luar biasanya, perhatian ini tidak hanya terbatas pada satu komunitas adat saja. Fachrizal menegaskan Ibas-Puspa akan merangkul semua komunitas adat yang ada, termasuk komunitas Jawa, Bali, dan lainnya.
Selain itu, Ibas-Puspa juga merencanakan pembangunan Matano Geopark serta perlindungan terhadap kompleks danau Malili yang mencakup Danau Matano, Mahalona, dan Towuti.
Dalam upaya pengembangan wisata, program Ibas-Puspa juga mencakup pembangunan fasilitas publik, peningkatan infrastruktur jalan, penyediaan sarana untuk UMKM di lokasi wisata, pembangunan Sentra Pemasaran dan Promosi Kerajinan Rakyat, serta promosi wisata