Tiga Pimpinan Definitif DPRD Bantaeng Periode 2024-2029 Dilantik
Bahar Karibo
Senin, 14 Oktober 2024 - 16:10 WIB
Tiga pimpinan definitif Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bantaeng periode 2024-2029 resmi dilantik, Senin (14/10/2024).
Kursi kursi Ketua DPRD diduduki politisi Partai Nasdem, Budi Santoso. Adapun jabatan Wakil Ketua I dan II dijabat masing-masing oleh Hj Kasmawati dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Hj Jumrah dari Partai Persatuan Pembangunan ( PPP).
Partai Nasdem, PKS dan PPP merupakan partai politik dengan kursi terbanyak di DPRD Bantaeng. Masing-masing memiliki lima kursi.
Nasdem memperoleh suara terbanyak, yakni 20.926. Sedangkan PKS meraih 18.637 suara. Sementara PPP memperoleh 18.517 suara.
Ketiga unsur pimpinan DPRD Bantaeng ini diambil sumpahnya di Ruang Rapat Gedung DPRD oleh Kepala Pengadilan Negeri Bantaeng Abdul Basyir.
Baca juga: Rindu Kepemimpinan Prof NA, Warga Kampung Jatia Ingin Dipimpin Uji-Sah di Bantaeng
Pj Bupati Bantaeng Andi Abubakar menghadiri pelantikan tersebut. Dalam sambutannya, ia mengemukakan perlunya memahami dinamika pemerintahan, yang kadang kala terdapat perbedaan sudut pandang. Dalam penyelesaian dinamika itu, ia mengajak melakukan penyelesaian dengan musyawarah dan mufakat.
Kursi kursi Ketua DPRD diduduki politisi Partai Nasdem, Budi Santoso. Adapun jabatan Wakil Ketua I dan II dijabat masing-masing oleh Hj Kasmawati dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Hj Jumrah dari Partai Persatuan Pembangunan ( PPP).
Partai Nasdem, PKS dan PPP merupakan partai politik dengan kursi terbanyak di DPRD Bantaeng. Masing-masing memiliki lima kursi.
Nasdem memperoleh suara terbanyak, yakni 20.926. Sedangkan PKS meraih 18.637 suara. Sementara PPP memperoleh 18.517 suara.
Ketiga unsur pimpinan DPRD Bantaeng ini diambil sumpahnya di Ruang Rapat Gedung DPRD oleh Kepala Pengadilan Negeri Bantaeng Abdul Basyir.
Baca juga: Rindu Kepemimpinan Prof NA, Warga Kampung Jatia Ingin Dipimpin Uji-Sah di Bantaeng
Pj Bupati Bantaeng Andi Abubakar menghadiri pelantikan tersebut. Dalam sambutannya, ia mengemukakan perlunya memahami dinamika pemerintahan, yang kadang kala terdapat perbedaan sudut pandang. Dalam penyelesaian dinamika itu, ia mengajak melakukan penyelesaian dengan musyawarah dan mufakat.