Pj Bupati Bantaeng Tegaskan Penurunan Kemiskinan Bukan Sekadar Wacana
Bahar karibo
Selasa, 15 Oktober 2024 - 15:17 WIB
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, angka kemiskinan di Kabupaten Bantaeng masih terbilang tinggi, yakni 8,26 persen.
Hal tersebut terungkap saat Rapat Koordinasi Hasil Verifikasi dan Validasi Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) Kabupaten Bantaeng 2024 di Ruang Pola Kantor Bupati Bantaeng, Senin 14 Oktober 2024.
Hingga Maret 2024 tingkat kemiskinan di daerah berjuluk Butta Toa ini berdasarkan data BPS yakni 8,26 persen dan kemiskinan ekstrem 0,65 persen.
Sementara data dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, kemiskinan ekstrem yakni 26.842 keluarga, dengan kemiskinan individu sebanyak 93.151 jiwa.
Pj Bupati Bantaeng, Andi Abubakar, mengatakan bahwa upaya penghapusan kemiskinan ini tidak hanya sekedar wacana, akan tetapi diperlukan percepatan dan inovasi serta peran dari semua pihak secara terintegrasi.
Menurut AndiAbubakar, Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan, yang merupakan gabungan dari semua perangkat daerah, untuk melaksanakan percepatan dalam rangka percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, serta mampu melihat kondisi kemiskinan dan kerentanan masyarakat, serta kebutuhan dasar lainnya.
"Saya harap tim koordimasi penanggulangan lakukan percepatan penghapusan kemiskinan esktrem," kata Andi Abubakar.
Hal tersebut terungkap saat Rapat Koordinasi Hasil Verifikasi dan Validasi Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) Kabupaten Bantaeng 2024 di Ruang Pola Kantor Bupati Bantaeng, Senin 14 Oktober 2024.
Hingga Maret 2024 tingkat kemiskinan di daerah berjuluk Butta Toa ini berdasarkan data BPS yakni 8,26 persen dan kemiskinan ekstrem 0,65 persen.
Sementara data dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, kemiskinan ekstrem yakni 26.842 keluarga, dengan kemiskinan individu sebanyak 93.151 jiwa.
Pj Bupati Bantaeng, Andi Abubakar, mengatakan bahwa upaya penghapusan kemiskinan ini tidak hanya sekedar wacana, akan tetapi diperlukan percepatan dan inovasi serta peran dari semua pihak secara terintegrasi.
Menurut AndiAbubakar, Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan, yang merupakan gabungan dari semua perangkat daerah, untuk melaksanakan percepatan dalam rangka percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, serta mampu melihat kondisi kemiskinan dan kerentanan masyarakat, serta kebutuhan dasar lainnya.
"Saya harap tim koordimasi penanggulangan lakukan percepatan penghapusan kemiskinan esktrem," kata Andi Abubakar.