IAS Akui Penguasaan Materi Andalan Hati di Debat Perdana Pilgub Sulsel 2024
Tim SINDOmakassar
Senin, 28 Oktober 2024 - 23:47 WIB
Sejumlah tokoh-tokoh politik hadir untuk memberikan dukungan kepada pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan nomor urut 02, Andi Sudirman Sulaiman dan Fatmawati Rusdi pada debat pertama yang diselenggarakan oleh KPU Sulsel di Hotel Four Point by Sheraton, jalan Andi Djemma, Makassar, Senin (28/10/24).
Di antaranya mantan Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu’mang, politikus Golkar Ilham Arif Sirajuddin, Ketua DPRD Sulsel A. Rachmatika Dewi, Wakil Ketua DPRD Sulsel Yasir Mahmud dan Rahman Pina, tokoh masyarakat dari beberapa perwakilan Kabupaten/Kota di Sulsel.
Mereka begitu bersemangat memberikan dukungan penuh kepada pasangan yang memiliki tagline Sulsel Maju dan Berkarakter.
Politisi senior Partai Golkar, Ilham Arif Sirajuddin mengakui, bahwa debat pertama ini terlihat penguasaan materi dari pasangan Andalan Hati.
“Saya lihat penguasaan panggung dan materi keliatan, bahwa kemampuan pasangan Andalan Hati ini sangat luar biasa,” jelasnya.
Apalagi pemaparan dari Andi Sudirman berdasarkan fakta bukti kerja nyata dan berbasis data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Malahan, kata dia, paslon 01, Moh. Ramdhan Pomanto dan Azhar Arsyad tidak memahami kewenangan Provinsi dan kabupaten/kota.
Di antaranya mantan Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu’mang, politikus Golkar Ilham Arif Sirajuddin, Ketua DPRD Sulsel A. Rachmatika Dewi, Wakil Ketua DPRD Sulsel Yasir Mahmud dan Rahman Pina, tokoh masyarakat dari beberapa perwakilan Kabupaten/Kota di Sulsel.
Mereka begitu bersemangat memberikan dukungan penuh kepada pasangan yang memiliki tagline Sulsel Maju dan Berkarakter.
Politisi senior Partai Golkar, Ilham Arif Sirajuddin mengakui, bahwa debat pertama ini terlihat penguasaan materi dari pasangan Andalan Hati.
“Saya lihat penguasaan panggung dan materi keliatan, bahwa kemampuan pasangan Andalan Hati ini sangat luar biasa,” jelasnya.
Apalagi pemaparan dari Andi Sudirman berdasarkan fakta bukti kerja nyata dan berbasis data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Malahan, kata dia, paslon 01, Moh. Ramdhan Pomanto dan Azhar Arsyad tidak memahami kewenangan Provinsi dan kabupaten/kota.