17 Ribu Hektare Lebih Sawah di Maros Tidak Bisa Ditanami
Najmi S Limonu
Kamis, 31 Oktober 2024 - 11:21 WIB
Kekeringan di Kabupaten Maros Sulawesi Selatan turut berdampak pada sektor pertanian. Tercatat ada 17 ribu hektare lebih atau 68.82 persen sawah warga yang tak bisa ditanami padi hingga saat ini.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Maros, Fadli, Kamis (31/10/2024).
"Dari luas sawah yang ada di Maros yakni 25.276 hektare, sekitar 17.396,31 hektare atau 68,82 persen yang terdampak kekeringan untuk saat ini dan tidak bisa ditanami padi," ujarnya.
Dia menyebutkan, area persawahan tersebut tersebar di delapan kecamatan. Diantaranya Bontoa, Marusu, Maros Baru, Mandai, Camba, Cenrana, Mallawa dan Moncongloe.
"Namun yang paling parah yakni di Kecamaran Bontoa, Maros Baru dan Marusu, sebab kandungan air tanahnya rata-rata payau," sebutnya.
Sementara di wilayah lainnya, menyiasati kekeringan ini dengan menanam tanaman yang tidak membutuhkan banyak air.
"Cuma petani sekarang mensiasati dengan menanam tanaman selain padi yang tidak terlalu memerlukan air seperti semangka, kacang tanah, kacang hijau, dan kedelai," sebutnya.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Maros, Fadli, Kamis (31/10/2024).
"Dari luas sawah yang ada di Maros yakni 25.276 hektare, sekitar 17.396,31 hektare atau 68,82 persen yang terdampak kekeringan untuk saat ini dan tidak bisa ditanami padi," ujarnya.
Dia menyebutkan, area persawahan tersebut tersebar di delapan kecamatan. Diantaranya Bontoa, Marusu, Maros Baru, Mandai, Camba, Cenrana, Mallawa dan Moncongloe.
"Namun yang paling parah yakni di Kecamaran Bontoa, Maros Baru dan Marusu, sebab kandungan air tanahnya rata-rata payau," sebutnya.
Sementara di wilayah lainnya, menyiasati kekeringan ini dengan menanam tanaman yang tidak membutuhkan banyak air.
"Cuma petani sekarang mensiasati dengan menanam tanaman selain padi yang tidak terlalu memerlukan air seperti semangka, kacang tanah, kacang hijau, dan kedelai," sebutnya.