Appi-Aliyah Tampil Mempesona Paparkan Program Mulia Kotanya, Sejahtera Warganya
Tim Sindomakassar
Rabu, 13 November 2024 - 14:05 WIB
Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, nomor urut 01, Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (MULIA) kembali tampil memukau dan menggungcang forum debat kandidat yang diselenggarakan KPU di Hotel Four Points by Sheraton, Jalan Andi Djemma, Makassar, Rabu (13/11/2024).
Saat sesi pemaparan visi-misi dengan durasi 2 menit, pasangan Appi-Aliyah tampil mempesona dengan tegas dan lugas memaparkan membangun Kota Makassar yang dijabarkan dalam istilah bertajuk "MULIA Kotanya dan MULIA Warganya".
Dengan gaya khas santai penuh senyum, Munafri Arifuddin mengawali paparan visi-misi. Kota Makassar ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan yang menjadi kota terbesar, pintu gerbang sekaligus dengan kota-kota lain di Kawasan Indonesia Timur.
Lanjut dia, ironisnya persoalan di Makassar hari ini begitu kompleks. Dimana kompleksitas persoalan yang ada, butuh solusinya.
Akibatnya, kesejahteraan yang seharusnya menjadi tujuan utama pembangunan, menjadi terlupakan atau bahkan sengaja dilupakan.
"Sekarang kemacetan menjadi semakin parah, banjir hanya disebut sebagai genangan, air bersih yang berubah menjadi barang langka di sebagian wilayah jika memasuki musim kemarau," jelas Appi paparan materi.
Masyarakat Kota Makassar juga dapat melihat sendiri, bagaimana kehidupan semakin sulit, angka kemiskinan ekstrim yang meningkat, udara, tanah, dan air yang semakin terkontaminasi pencemaran akibat aktivitas pembangunan yang kacau balau, semrawut.
Saat sesi pemaparan visi-misi dengan durasi 2 menit, pasangan Appi-Aliyah tampil mempesona dengan tegas dan lugas memaparkan membangun Kota Makassar yang dijabarkan dalam istilah bertajuk "MULIA Kotanya dan MULIA Warganya".
Dengan gaya khas santai penuh senyum, Munafri Arifuddin mengawali paparan visi-misi. Kota Makassar ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan yang menjadi kota terbesar, pintu gerbang sekaligus dengan kota-kota lain di Kawasan Indonesia Timur.
Lanjut dia, ironisnya persoalan di Makassar hari ini begitu kompleks. Dimana kompleksitas persoalan yang ada, butuh solusinya.
Akibatnya, kesejahteraan yang seharusnya menjadi tujuan utama pembangunan, menjadi terlupakan atau bahkan sengaja dilupakan.
"Sekarang kemacetan menjadi semakin parah, banjir hanya disebut sebagai genangan, air bersih yang berubah menjadi barang langka di sebagian wilayah jika memasuki musim kemarau," jelas Appi paparan materi.
Masyarakat Kota Makassar juga dapat melihat sendiri, bagaimana kehidupan semakin sulit, angka kemiskinan ekstrim yang meningkat, udara, tanah, dan air yang semakin terkontaminasi pencemaran akibat aktivitas pembangunan yang kacau balau, semrawut.