Pergerakan Chaidir-Muetazim Kian Menggerus Kota Kosong
Najmi S Limonu
Minggu, 17 November 2024 - 16:05 WIB
Pada sisa 10 hari masa kampanye, pasangan tunggal calon Bupati dan Wakil Bupati Maros, AS Chaidir Syam-Muetazim Mansyur masih terus menggalang dukungan mayarakat dengan menyambangi sedikitnya 15 titik perhari.
Pergerakan mereka pun diyakini terus menggerus suara pendukung kotak kosong yang sudah banyak beralih dukungan karena alasan figur kepimpinan yang nyata.
"Dulu saya simpati dengan tokoh di balik kotak kosong. Tapi belakangan ini saya berubah setelah bertemu langsung Pak Chaidir yang ternyata ramah dan dekat dengan warga," kata Aisyah, salah seorang warga Tompobulu yang ditemui di arena kampanya, Minggu (17/11/2024).
Senada dengan hal itu, Juru Bicara Chaidir-Muetazim, Chaerul Syahab menyebut,aju elektabilitas Chaidir-Muetazim, terus mengalami peningkatan. Wilayah-wilayah yang sempat diklaim kelompok pendukung kotak kosong justru berbalik.
"Publik punya persepsi sendiri soal fenomena kotak kosong dan juga Paslon Maros Sejuk. Semisal, lebih baik bersama-sama melanjutkan pembangunan yang sudah dicanangkan Pak Chaidir, ketimbang mengulang dengan ketidak pastian," katanya.
Belum lagi, kata Chaerul, sebagian kelompok dinilai hanya memanfaatkan Kotak Kosong untuk melakukan pembangkangan terhadap incumbent.
"Mulai dari negatif campaign sampai serangan-serangan rasis kepada calon tunggal yang membuat orang pikir-pikir kembali," jelasnya.
Pergerakan mereka pun diyakini terus menggerus suara pendukung kotak kosong yang sudah banyak beralih dukungan karena alasan figur kepimpinan yang nyata.
"Dulu saya simpati dengan tokoh di balik kotak kosong. Tapi belakangan ini saya berubah setelah bertemu langsung Pak Chaidir yang ternyata ramah dan dekat dengan warga," kata Aisyah, salah seorang warga Tompobulu yang ditemui di arena kampanya, Minggu (17/11/2024).
Senada dengan hal itu, Juru Bicara Chaidir-Muetazim, Chaerul Syahab menyebut,aju elektabilitas Chaidir-Muetazim, terus mengalami peningkatan. Wilayah-wilayah yang sempat diklaim kelompok pendukung kotak kosong justru berbalik.
"Publik punya persepsi sendiri soal fenomena kotak kosong dan juga Paslon Maros Sejuk. Semisal, lebih baik bersama-sama melanjutkan pembangunan yang sudah dicanangkan Pak Chaidir, ketimbang mengulang dengan ketidak pastian," katanya.
Belum lagi, kata Chaerul, sebagian kelompok dinilai hanya memanfaatkan Kotak Kosong untuk melakukan pembangkangan terhadap incumbent.
"Mulai dari negatif campaign sampai serangan-serangan rasis kepada calon tunggal yang membuat orang pikir-pikir kembali," jelasnya.