Sasar Kampus, KPU Sulsel Gencar Sosialisasi Bahaya Politik Uang Jelang Pencoblosan
Tim Sindomakassar
Kamis, 21 November 2024 - 23:41 WIB
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di Sulawesi Selatan kini tinggal menghitung hari.
Dengan Pilkada yang dijadwalkan berlangsung pada 27 November 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel semakin gencar menyosialisasikan pentingnya pemilihan yang damai dan bersih.
Salah satu langkah strategis KPU baru-baru ini adalah melakukan kunjungan ke Universitas Islam Makassar (UIM), bekerja sama dengan PW GP Ansor Sulsel.
KPU Sulsel memberikan pencerahan kepada mahasiswa dan masyarakat umum mengenai bahaya politik uang, serta pentingnya menjaga netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, dan Polri.
Seorang mahasiswa UIM, Rahmania menyambut positif sosialisasi ini. "Sosialisasi langsung seperti ini sangat membantu masyarakat untuk memahami betapa berbahayanya politik uang dalam Pilkada," ungkapnya pada Kamis (21/11/2024).
Senada dengan itu, Erwin, peserta lainnya, menekankan pentingnya peran aktif penyelenggara pemilu lainnya untuk terus memberikan edukasi kepada masyarakat guna meningkatkan partisipasi pemilih.
"KPU telah memberikan contoh yang baik, dan penyelenggara lainnya seharusnya ikut terlibat dalam memberikan pencerahan kepada masyarakat," ujarnya.
Dengan Pilkada yang dijadwalkan berlangsung pada 27 November 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel semakin gencar menyosialisasikan pentingnya pemilihan yang damai dan bersih.
Salah satu langkah strategis KPU baru-baru ini adalah melakukan kunjungan ke Universitas Islam Makassar (UIM), bekerja sama dengan PW GP Ansor Sulsel.
KPU Sulsel memberikan pencerahan kepada mahasiswa dan masyarakat umum mengenai bahaya politik uang, serta pentingnya menjaga netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, dan Polri.
Seorang mahasiswa UIM, Rahmania menyambut positif sosialisasi ini. "Sosialisasi langsung seperti ini sangat membantu masyarakat untuk memahami betapa berbahayanya politik uang dalam Pilkada," ungkapnya pada Kamis (21/11/2024).
Senada dengan itu, Erwin, peserta lainnya, menekankan pentingnya peran aktif penyelenggara pemilu lainnya untuk terus memberikan edukasi kepada masyarakat guna meningkatkan partisipasi pemilih.
"KPU telah memberikan contoh yang baik, dan penyelenggara lainnya seharusnya ikut terlibat dalam memberikan pencerahan kepada masyarakat," ujarnya.