Teknik Telekomunikasi PNUP Kembangkan Desa Terpencil Lewat Teknologi Radiolink 4G
Dewan Ghiyats Yan
Rabu, 27 November 2024 - 07:51 WIB
Mahasiswa Program Studi Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) berhasil melakukan inovasi dalam peningkatan akses internet di wilayah pedesaan. Inovasi itu melalui uji coba jaringan radiolink seluler 4G di Dusun Bulo-bulo, Desa Bulusuka, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto, Selasa (26/11/2024).
Proyek inovatif tersebut merupakan bagian dari implementasi metode Project-Based Learning (PBL) pada mata kuliah Perancangan Jaringan Radio semester 5. Hasil dari penerapan tersebut menunjukkan peningkatan kecepatan, serta stabilitas koneksi internet yang sangat membantu masyarakat setempat.
Kemudian mahasiswa berhasil mengoptimalkan kekuatan sinyal seluler dengan peningkatan hingga 20 dB yang mampu memperbaiki kualitas koneksi internet mobile secara signifikan di wilayah tersebut dan menggunakan sim card dari operator kartu dalam pengujian lapangan mereka.
Dosen pembimbing, Sulwan Dase menegaskan bahwa proyek tersebut sejalan dengan visi Menteri Pendidikan Tinggi Indonesia dalam mewujudkan perguruan tinggi transformasional yang mampu memberikan solusi konkret bagi permasalahan masyarakat.
"Melalui proyek ini, kami membuktikan bahwa perguruan tinggi tidak sekadar menyelenggarakan pendidikan, tetapi juga mampu memberikan kontribusi nyata dalam mengatasi kesenjangan digital di wilayah pedesaan," ujarnya.
Teknologi radiolink 4G yang dikembangkan memiliki potensi besar untuk direplikasi di berbagai desa di Indonesia, khususnya di wilayah dengan tantangan infrastruktur telekomunikasi.
Maka dari itu, hasil dari proyek tersebut diharapkan mampu membantu siswa dan masyarakat di pelosok desa untuk mengakses informasi, serta layanan digital yang selama ini terkendala oleh keterbatasan sinyal jaringan.
Proyek inovatif tersebut merupakan bagian dari implementasi metode Project-Based Learning (PBL) pada mata kuliah Perancangan Jaringan Radio semester 5. Hasil dari penerapan tersebut menunjukkan peningkatan kecepatan, serta stabilitas koneksi internet yang sangat membantu masyarakat setempat.
Kemudian mahasiswa berhasil mengoptimalkan kekuatan sinyal seluler dengan peningkatan hingga 20 dB yang mampu memperbaiki kualitas koneksi internet mobile secara signifikan di wilayah tersebut dan menggunakan sim card dari operator kartu dalam pengujian lapangan mereka.
Dosen pembimbing, Sulwan Dase menegaskan bahwa proyek tersebut sejalan dengan visi Menteri Pendidikan Tinggi Indonesia dalam mewujudkan perguruan tinggi transformasional yang mampu memberikan solusi konkret bagi permasalahan masyarakat.
"Melalui proyek ini, kami membuktikan bahwa perguruan tinggi tidak sekadar menyelenggarakan pendidikan, tetapi juga mampu memberikan kontribusi nyata dalam mengatasi kesenjangan digital di wilayah pedesaan," ujarnya.
Teknologi radiolink 4G yang dikembangkan memiliki potensi besar untuk direplikasi di berbagai desa di Indonesia, khususnya di wilayah dengan tantangan infrastruktur telekomunikasi.
Maka dari itu, hasil dari proyek tersebut diharapkan mampu membantu siswa dan masyarakat di pelosok desa untuk mengakses informasi, serta layanan digital yang selama ini terkendala oleh keterbatasan sinyal jaringan.