KALLA & Nelayan Lokal Tanam Ribuan Bibit Mangrove di Pangkep
Tim SINDOmakassar
Kamis, 05 Desember 2024 - 20:17 WIB
Setelah berhasil menanam 28 ribu bibit pohon dalam program carbon offset di acara KYF 2024, KALLA melanjutkan komitmennya dengan menanam ribuan bibit mangrove di kawasan pesisir Kelurahan Tekolabbua, Kecamatan Pangkajene, Kabupaten Pangkep. Kawasan ini merupakan bagian dari proyek Corporate Social Responsibility (CSR) KALLA bertajuk Aksi Mangrove Lestari.
Penanaman mangrove ini melibatkan berbagai pihak, termasuk kelompok nelayan binaan KALLA, masyarakat pesisir, Kesatuan Pengelolaan Hutan Bulusaraung (KPH), serta Key Opinion Leaders (KOL) yang peduli terhadap kelestarian lingkungan.
“Sebagai upaya memperkuat komitmen KALLA dalam prinsip keberlanjutan, kami melanjutkan program carbon offset yang kami kampanyekan selama Kalla Youth Fest 2024, melalui penanaman mangrove. Program ini bertujuan untuk mengatasi dampak perubahan iklim, menjaga ekosistem pesisir, dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat sekitar,” ungkap Corporate Communication & Sustainability Senior Department Head KALLA, Nadya Tyagita.
Mangrove merupakan tanaman yang sangat efektif dalam menyerap karbon. Dengan menanam ribuan bibit mangrove di kawasan pesisir yang dikelola, KALLA berkontribusi besar terhadap pengurangan emisi karbon, mendukung keseimbangan ekosistem, serta meningkatkan kehidupan masyarakat setempat.
"Kami percaya bahwa setiap langkah kecil, seperti menanam mangrove, akan berdampak besar bagi keberlanjutan lingkungan. Program ini sejalan dengan visi misi KALLA untuk berkontribusi aktif dalam membangun bangsa dengan menjaga dan melestarikan lingkungan,” tambah Nadya.
Sejak 2022, KALLA telah melaksanakan program desa binaan di kawasan pesisir Kelurahan Tekolabbua, Kecamatan Pangkajene, Kabupaten Pangkep, untuk memberdayakan masyarakat lokal dan melestarikan lingkungan. Hingga 2024, KALLA telah menanam lebih dari 40.000 bibit mangrove dan memproduksi sekitar 130.000 bibit mangrove.
Program ini merupakan langkah nyata KALLA dalam menciptakan dampak positif jangka panjang, mulai dari pemberdayaan masyarakat, pelatihan, hingga membangun jejaring pemasaran bibit mangrove melalui koordinasi dengan Pemerintah Daerah dan Dinas Lingkungan Hidup setempat.
Penanaman mangrove ini melibatkan berbagai pihak, termasuk kelompok nelayan binaan KALLA, masyarakat pesisir, Kesatuan Pengelolaan Hutan Bulusaraung (KPH), serta Key Opinion Leaders (KOL) yang peduli terhadap kelestarian lingkungan.
“Sebagai upaya memperkuat komitmen KALLA dalam prinsip keberlanjutan, kami melanjutkan program carbon offset yang kami kampanyekan selama Kalla Youth Fest 2024, melalui penanaman mangrove. Program ini bertujuan untuk mengatasi dampak perubahan iklim, menjaga ekosistem pesisir, dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat sekitar,” ungkap Corporate Communication & Sustainability Senior Department Head KALLA, Nadya Tyagita.
Mangrove merupakan tanaman yang sangat efektif dalam menyerap karbon. Dengan menanam ribuan bibit mangrove di kawasan pesisir yang dikelola, KALLA berkontribusi besar terhadap pengurangan emisi karbon, mendukung keseimbangan ekosistem, serta meningkatkan kehidupan masyarakat setempat.
"Kami percaya bahwa setiap langkah kecil, seperti menanam mangrove, akan berdampak besar bagi keberlanjutan lingkungan. Program ini sejalan dengan visi misi KALLA untuk berkontribusi aktif dalam membangun bangsa dengan menjaga dan melestarikan lingkungan,” tambah Nadya.
Sejak 2022, KALLA telah melaksanakan program desa binaan di kawasan pesisir Kelurahan Tekolabbua, Kecamatan Pangkajene, Kabupaten Pangkep, untuk memberdayakan masyarakat lokal dan melestarikan lingkungan. Hingga 2024, KALLA telah menanam lebih dari 40.000 bibit mangrove dan memproduksi sekitar 130.000 bibit mangrove.
Program ini merupakan langkah nyata KALLA dalam menciptakan dampak positif jangka panjang, mulai dari pemberdayaan masyarakat, pelatihan, hingga membangun jejaring pemasaran bibit mangrove melalui koordinasi dengan Pemerintah Daerah dan Dinas Lingkungan Hidup setempat.