Diskominfo SP Bantaeng Kolaborasi Butta Ilmu Kampanye Lawan Hoaks ke Santri
Bahar Karibo
Jum'at, 20 Desember 2024 - 16:37 WIB
Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Statistik dan Persandian (Kominfo SP)Bantaeng, Subhan mengajak santri Pondok Pesantren Putri Al-Furqan, Kelurahan Ereng Ereng, Kecamatan Tompobulu agar bijaksana menggunakan media sosial.
Demikian disampaikan mantan Camat Tompobulu itu di hadapan peserta kegiatan Literasi Digital Melawan Hoax yang diikuti 50 santriwati, Kamis(19/12/2024).
Menurut Subhan, di era digitalisasi ini media sosial menjadi platform yang digunakan hampir semua kalangan, termasuk para santriwat Pondok Pesantren Al-Furqan.
Dia mengatakan, media sosial memiliki dampak positif dan dampak negatif. Apabila dimanfaatkan dengan bijak, maka platform digital tersebut dapat menjadi sumber informasi dan juga pengembangan kreativitas untuk mengekspresikan diri.
"Dan begitu juga sebaliknya dampak negatif dari bermedia sosial yang sering terjadi adalah cyber bullying atau perundungan yang dapat mempengaruhi perkembangan mental seseorang. Jadi semua tergantung bagaimana cara kita memanfaatkan media sosial," katanya.
Sementara itu, Sulhan Yusuf, pendiri Butta Ilmu menekankan bagaimana para pelajar diajak untuk bermedia sosial secara cerdas, dan mencegah agar pencetan jari tidak lebih cepat daripada pikiran.
"Kita perlu menjadikan media sosial sebagai sarana pengembangan diri, serta menumbuhkan tradisi literasi agar bisa mengenali berita hoaks," tuturnya.
Demikian disampaikan mantan Camat Tompobulu itu di hadapan peserta kegiatan Literasi Digital Melawan Hoax yang diikuti 50 santriwati, Kamis(19/12/2024).
Menurut Subhan, di era digitalisasi ini media sosial menjadi platform yang digunakan hampir semua kalangan, termasuk para santriwat Pondok Pesantren Al-Furqan.
Dia mengatakan, media sosial memiliki dampak positif dan dampak negatif. Apabila dimanfaatkan dengan bijak, maka platform digital tersebut dapat menjadi sumber informasi dan juga pengembangan kreativitas untuk mengekspresikan diri.
"Dan begitu juga sebaliknya dampak negatif dari bermedia sosial yang sering terjadi adalah cyber bullying atau perundungan yang dapat mempengaruhi perkembangan mental seseorang. Jadi semua tergantung bagaimana cara kita memanfaatkan media sosial," katanya.
Sementara itu, Sulhan Yusuf, pendiri Butta Ilmu menekankan bagaimana para pelajar diajak untuk bermedia sosial secara cerdas, dan mencegah agar pencetan jari tidak lebih cepat daripada pikiran.
"Kita perlu menjadikan media sosial sebagai sarana pengembangan diri, serta menumbuhkan tradisi literasi agar bisa mengenali berita hoaks," tuturnya.