Oknum ASN Dinas PUPR Sinjai Tempeleng Aktivis GMNI saat Aksi Unras
Sulaiman Nai
Sabtu, 28 Desember 2024 - 09:09 WIB
Suasana unjuk rasa di Kantor PUPR Sinjai yang memanas sesaat setelah salah satu pengunjuk rasa ditempeleng. Foto: Istimewa
Oknum aparatur sipil negara (ASN) di Dinas PUPR Kabupaten Sinjai diduga melakukan kekerasan kepada seorang aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Jumat, 27 Desember 2024.
Aksi kekerasan itubermula ketika pengurus dan kader GMNI Sinjai menggelar aksi unjuk rasa (unras) di Kantor PUPR Sinjai untuk menuntut perbaikan infrastruktur jalan rusak di Sinjai Barat.
Namun, saat aksi unjuk rasa digelar, tiba-tiba seorang pegawai PUPR mendekati korban dan langsung menamparnya. Tak terima diperlakukan kasar, korban Taufik melaporkan pelaku ke Polres Sinjai.
Laporan korban dibenarkan Kasat Reskrim Polres Sinjai dan kasus tersebut masih dalam tahap pemeriksaan.
"Iya korban bernama Taufik bin Abbas sudah melaporkan pelaku di Polres," Jelas Kasat Reskrim Polres Sinjai, Iptu Andi Rahmatullah.
Sementara itu, Ketua DPD GMNI Sulsel, Riyanto Pratama mengutuk insiden yang dialami salah satu kadernya di Sinjai.
Ia mengatakanASNtersebut tidak punya wewenang dalam pembubaran demonstran justru berupaya membubarkan dengan jalan kekerasan.
Aksi kekerasan itubermula ketika pengurus dan kader GMNI Sinjai menggelar aksi unjuk rasa (unras) di Kantor PUPR Sinjai untuk menuntut perbaikan infrastruktur jalan rusak di Sinjai Barat.
Namun, saat aksi unjuk rasa digelar, tiba-tiba seorang pegawai PUPR mendekati korban dan langsung menamparnya. Tak terima diperlakukan kasar, korban Taufik melaporkan pelaku ke Polres Sinjai.
Laporan korban dibenarkan Kasat Reskrim Polres Sinjai dan kasus tersebut masih dalam tahap pemeriksaan.
"Iya korban bernama Taufik bin Abbas sudah melaporkan pelaku di Polres," Jelas Kasat Reskrim Polres Sinjai, Iptu Andi Rahmatullah.
Sementara itu, Ketua DPD GMNI Sulsel, Riyanto Pratama mengutuk insiden yang dialami salah satu kadernya di Sinjai.
Ia mengatakanASNtersebut tidak punya wewenang dalam pembubaran demonstran justru berupaya membubarkan dengan jalan kekerasan.