home sulsel

Kolaborasi MDA dan UNCP Bentuk Desa Tangguh Bencana di Luwu

Senin, 06 Januari 2025 - 14:11 WIB
MDA bekerja sama dengan Universitas Cokroaminoto Palopo (UNCP) dalam meluncurkan program Desa Tangguh Bencana (DESTANA). Foto/Istimewa
Kabupaten Luwu, tempat PT Masmindo Dwi Area (MDA) beroperasi, menempati posisi pertama sebagai daerah rawan bencana di Sulawesi Selatan menurut Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) 2022–2024. Oleh karena itu, MDA berkomitmen untuk mengutamakan kesiapsiagaan dalam setiap kegiatan operasional perusahaan, dengan memastikan standar keselamatan yang tinggi.

Data IRBI yang diterbitkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan bahwa Kabupaten Luwu berada di zona merah kerentanan gerakan tanah dan bahaya longsor.

Kepala Teknik Tambang MDA, Mustafa Ibrahim, menjelaskan pentingnya langkah mitigasi yang terpadu. Pihaknya menyadari tantangan geografis dan risiko bencana alam di kawasan operasional MDA.

"Karena itu, kami senantiasa mengembangkan langkah-langkah kesiapsiagaan yang didukung oleh mitra kerja berpengalaman untuk memastikan kelancaran operasional tanpa mengabaikan aspek keselamatan,” ujar Mustafa.

Mustafa menambahkan kesiapsiagaan tidak hanya menjadi tanggung jawab perusahaan, tetapi juga masyarakat di sekitar desa lingkar tambang yang harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menghadapi bencana. Untuk itu, MDA bekerja sama dengan Universitas Cokroaminoto Palopo (UNCP) dalam meluncurkan program Desa Tangguh Bencana (DESTANA).

DESTANA adalah program yang dikembangkan oleh BNPB untuk meningkatkan kapasitas masyarakat desa dalam menghadapi bencana melalui penguatan kesiapsiagaan, mitigasi, dan kemampuan untuk pulih pasca bencana. Pada fase awal, dua desa yang akan dibina adalah Desa Ulusalu dan Bonelemo, dan program ini akan diperluas ke seluruh desa di Latimojong.

MDA juga telah memasang alat sistem peringatan dini (Early Warning System) seperti Automatic Water Level Recorder (AWLR) di Sungai Ulusalu dan Automatic Weather Station (AWS) di Desa Salubulo. Alat-alat ini memberikan mitigasi yang efektif dengan memberikan peringatan dini secara real-time mengenai kondisi cuaca dan level air sungai.
Baca Selanjutnya
Bagikan artikel ini:
Berita Lainnya
berita lainnya