Cuaca Buruk, Keberangkatan Tiga Pesawat Tertunda Dua Lainnya Dialihkan
Najmi S Limonu
Selasa, 11 Februari 2025 - 14:35 WIB
Salah satu pesawat yang dialihkan ke Bandara Sepinggan, Kalimantan karena tidak bisa mendarat di Bandara Sultan Hasanuddin akibat cuaca buruk. Foto: Istimewa
Sejumlah penerbangan di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin terganggu akibat cuaca buruk, Selasa (11/2/2025).
Stakeholder Relation Departemen Head Bandara Sultan Hasanuddin, Taufan Yudhistira mengatakan, ada dua penerbangan yang dialihkan ke Balikpapan.
Dia menyebutkan, penerbangan yang divert atau dialihkan dari maskapai Citilink dan Lion Air. “Citilink rute Jakarta-Makassar (QG340) Lion Air rute Makassar-Kendari (JT986) dialihakan karena cuaca buruk,” bebernya.
Tak hanya itu, akibat cuaca buruk, tiga penerbangan juga mengalami delay atau tertunda hingga cuaca membaik. Penerbangan yang delay ini menuju Surabaya, Jakarta, dan Luwuk.
"Citilink rute Makassar-Surabaya (QG351), Garuda rute Makakasar-Jakarta (GA605) dan Batik Air rute Makassar-Luwuk (ID6294)," bebernya.
Sementara itu, Kepala Kelompok Forecaster BMKG Sultan Hasanuddin, Dofiali Dwi mengatakan, cuaca ekstrem masih melanda wilayah Sulawesi Selatan sejak Kamis lalu dan diprediksi akan berlanjut hingga Kamis (13/2/2025).
Dia mengungkapkan, kondisi ini ditandai dengan angin kencang, hujan lebat, dan jarak pandang yang sangat rendah.
Stakeholder Relation Departemen Head Bandara Sultan Hasanuddin, Taufan Yudhistira mengatakan, ada dua penerbangan yang dialihkan ke Balikpapan.
Dia menyebutkan, penerbangan yang divert atau dialihkan dari maskapai Citilink dan Lion Air. “Citilink rute Jakarta-Makassar (QG340) Lion Air rute Makassar-Kendari (JT986) dialihakan karena cuaca buruk,” bebernya.
Tak hanya itu, akibat cuaca buruk, tiga penerbangan juga mengalami delay atau tertunda hingga cuaca membaik. Penerbangan yang delay ini menuju Surabaya, Jakarta, dan Luwuk.
"Citilink rute Makassar-Surabaya (QG351), Garuda rute Makakasar-Jakarta (GA605) dan Batik Air rute Makassar-Luwuk (ID6294)," bebernya.
Sementara itu, Kepala Kelompok Forecaster BMKG Sultan Hasanuddin, Dofiali Dwi mengatakan, cuaca ekstrem masih melanda wilayah Sulawesi Selatan sejak Kamis lalu dan diprediksi akan berlanjut hingga Kamis (13/2/2025).
Dia mengungkapkan, kondisi ini ditandai dengan angin kencang, hujan lebat, dan jarak pandang yang sangat rendah.