Banjir Maros: Dapur Umum PMI Terkendala Logistik dan Akses Jalan
Najmi S Limonu
Rabu, 12 Februari 2025 - 10:30 WIB
Relawan menyiapkan bantuan makanan untuk korban banjir di Kabupaten Maros. Foto: Istimewa
Penyaluran bantuan untuk warga yang terkena dampak banjir di Kabupaten Maros mengalami kendala.
Tak hanya akses jalan yang susah ditembus karena terkena banjir, namun pasokan pangan di dapur umum milik Palang Merah Indonesia (PMI) stoknya menipis.
Ketua Harian PMI Kabupaten Maros Suryadi Ningrat mengatakan, sejauh ini, semuanya bisa tertangani dengan baik. Hanya saja, pihaknya terkendala dengan stok logistik yang ingin diolah.
"Kita tetap membuka dapur umum di sekretariat. Hanya saja, masih sangat terbatas. Karena memang stok pangan yang ingin dimasak menipis," ujarnya ketika dihubungi via whatsapp, rabu pagi (12/2/2025).
Dia mengatakan, selain kehabisan logistik, pihaknya juga kehabisan gas untuk memasak. Hal ini dikarenakan akses keluar untuk membeli gas dan pangan lumpuh total. Sehingga mereka hanya memasak dalam jumlah terbatas.
"Kami kehabisan logistik, seperti beras dan gas. Mau juga pergi beli, tapi kondisi di luar lumpuh total, dak ada akses. Ini saja beras, kami mau pergi beli dulu, semoga ada toko penjual beras yang bisa melayani," ungkapnya.
Akibatnya kata dia, pihaknya hanya melayani warga yang mengungsi di Masjid Al-Markas saja.
Tak hanya akses jalan yang susah ditembus karena terkena banjir, namun pasokan pangan di dapur umum milik Palang Merah Indonesia (PMI) stoknya menipis.
Ketua Harian PMI Kabupaten Maros Suryadi Ningrat mengatakan, sejauh ini, semuanya bisa tertangani dengan baik. Hanya saja, pihaknya terkendala dengan stok logistik yang ingin diolah.
"Kita tetap membuka dapur umum di sekretariat. Hanya saja, masih sangat terbatas. Karena memang stok pangan yang ingin dimasak menipis," ujarnya ketika dihubungi via whatsapp, rabu pagi (12/2/2025).
Dia mengatakan, selain kehabisan logistik, pihaknya juga kehabisan gas untuk memasak. Hal ini dikarenakan akses keluar untuk membeli gas dan pangan lumpuh total. Sehingga mereka hanya memasak dalam jumlah terbatas.
"Kami kehabisan logistik, seperti beras dan gas. Mau juga pergi beli, tapi kondisi di luar lumpuh total, dak ada akses. Ini saja beras, kami mau pergi beli dulu, semoga ada toko penjual beras yang bisa melayani," ungkapnya.
Akibatnya kata dia, pihaknya hanya melayani warga yang mengungsi di Masjid Al-Markas saja.