Jelang Ramadan, Harga Bahan Pokok Di Maros Melonjak Tajam
Najmi S Limonu
Selasa, 25 Februari 2025 - 18:23 WIB
Aktivitas jual beli di Pasar Tradisional Modern Butta Salewangan, Kecamatan Turikale. Foto: SINDO Makassar/Najmi S Limonu
Tiga hari menjelang bulan suci Ramadan, harga sejumlah bahan pokok di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, mengalami lonjakan.
Di Pasar Tradisional Modern Butta Salewangan, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros kenaikan harga paling terasa pada cabai, bawang, dan telur ayam.
Harga cabai rawit yang sebelumnya Rp45.000 per kilogram kini melambung menjadi Rp60.000. Cabai keriting naik dari Rp30.000 menjadi Rp45.000 per kilogram, sementara cabai besar masih bertahan di Rp35.000.
Kenaikan serupa juga terjadi pada bawang putih, yang kini dijual Rp45.000 per kilogram dari sebelumnya Rp35.000, sedangkan bawang merah berkisar antara Rp30.000 hingga Rp45.000 tergantung kualitas.
Lonjakan harga juga terjadi pada telur ayam. Jika sebelumnya satu rak telur dijual seharga Rp50.000, kini naik menjadi Rp55.000.
Menurut salah seorang pedagang, Mirna, kenaikan harga ini terjadi setiap menjelang Ramadan karena permintaan masyarakat yang meningkat tajam.
"Sudah ada yang naik beberapa, seperti lombok, bawang dan telur, tinggi permintaan sementara stok yang agak kurang jelang ramadan," ujarnya.
Di Pasar Tradisional Modern Butta Salewangan, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros kenaikan harga paling terasa pada cabai, bawang, dan telur ayam.
Harga cabai rawit yang sebelumnya Rp45.000 per kilogram kini melambung menjadi Rp60.000. Cabai keriting naik dari Rp30.000 menjadi Rp45.000 per kilogram, sementara cabai besar masih bertahan di Rp35.000.
Kenaikan serupa juga terjadi pada bawang putih, yang kini dijual Rp45.000 per kilogram dari sebelumnya Rp35.000, sedangkan bawang merah berkisar antara Rp30.000 hingga Rp45.000 tergantung kualitas.
Lonjakan harga juga terjadi pada telur ayam. Jika sebelumnya satu rak telur dijual seharga Rp50.000, kini naik menjadi Rp55.000.
Menurut salah seorang pedagang, Mirna, kenaikan harga ini terjadi setiap menjelang Ramadan karena permintaan masyarakat yang meningkat tajam.
"Sudah ada yang naik beberapa, seperti lombok, bawang dan telur, tinggi permintaan sementara stok yang agak kurang jelang ramadan," ujarnya.