Dapat Bantuan Bedah Rumah, Nenek Intang Menangis Bahagia di Pelukan Bupati Gowa
Herni Amir
Minggu, 11 Mei 2025 - 10:20 WIB
Nenek Intang ketika menangis di pelukan Bupati Gowa Sitti Husniah Talenrang. Foto: SINDO Makassar/Herni Amir
Impian memiliki rumah layak huni akhirnya terwujud bagi Nenek Intang. Sebelumnya, ia hanya tinggal di gubuk reot tanpa WC dan listrik bersama dua cucunya. Kini, hanya tinggal menghitung hari sebelum ia menempati rumah barunya.
Rumah impian Nenek Intang dibangun melalui program Gowa Masunggu, bagian dari agenda 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Gowa, Husniah Talenrang dan Darmawansyah Muin.
Pada Sabtu, 10 Mei 2025, Bupati Gowa, Husniah Talenrang, mengunjungi lokasi rumah Nenek Intang di Jalan Andi Baso Erang, Kelurahan Sungguminasa, Kecamatan Somba Opu. Ia datang membawa bantuan peralatan rumah tangga serta meninjau langsung progres pembangunan rumah tersebut. Tak hanya itu, Bupati juga menyerahkan bibit tanaman cabai untuk ditanam di pekarangan rumah.
“Bantuan bedah rumah ini adalah bagian dari program Gowa Masunggu. Saya harap ada dukungan dan kerja sama dari semua pihak untuk menyukseskan program ini,” ujar Husniah Talenrang, didampingi Nenek Intang dan warga sekitar.
Saat berpamitan, momen haru tak terelakkan. Nenek Intang memeluk Bupati Gowa sambil menangis tersedu-sedu.
“Saya ingat suamiku yang sudah meninggal. Perasaanku haru dan bahagia,” ucap perempuan berusia 75 tahun itu dalam bahasa Makassar.
Masih dengan linangan air mata, Nenek Intang menceritakan kondisi rumahnya sebelum mendapatkan bantuan. Ia mengaku tidak memiliki WC dan hanya menggunakan lampu minyak sebagai penerangan. Rumahnya pun berdiri di tepi tanggul Sungai Jeneberang.
Rumah impian Nenek Intang dibangun melalui program Gowa Masunggu, bagian dari agenda 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Gowa, Husniah Talenrang dan Darmawansyah Muin.
Pada Sabtu, 10 Mei 2025, Bupati Gowa, Husniah Talenrang, mengunjungi lokasi rumah Nenek Intang di Jalan Andi Baso Erang, Kelurahan Sungguminasa, Kecamatan Somba Opu. Ia datang membawa bantuan peralatan rumah tangga serta meninjau langsung progres pembangunan rumah tersebut. Tak hanya itu, Bupati juga menyerahkan bibit tanaman cabai untuk ditanam di pekarangan rumah.
“Bantuan bedah rumah ini adalah bagian dari program Gowa Masunggu. Saya harap ada dukungan dan kerja sama dari semua pihak untuk menyukseskan program ini,” ujar Husniah Talenrang, didampingi Nenek Intang dan warga sekitar.
Saat berpamitan, momen haru tak terelakkan. Nenek Intang memeluk Bupati Gowa sambil menangis tersedu-sedu.
“Saya ingat suamiku yang sudah meninggal. Perasaanku haru dan bahagia,” ucap perempuan berusia 75 tahun itu dalam bahasa Makassar.
Masih dengan linangan air mata, Nenek Intang menceritakan kondisi rumahnya sebelum mendapatkan bantuan. Ia mengaku tidak memiliki WC dan hanya menggunakan lampu minyak sebagai penerangan. Rumahnya pun berdiri di tepi tanggul Sungai Jeneberang.