RPJMD Pangkep 2025-2029: Pemda Prioritaskan Kesetaraan Gender, Disabilitas dan Inklusi Sosial
Tim SINDOmakassar
Minggu, 15 Juni 2025 - 12:45 WIB
YKPM Sulsel menggelar diskusi lanjutan penyelesaian penyusunan RPJMD 2025-2029 yang dilaksanakan di Titik Jumpa Cafe, Jumat (13/6). Foto: Istimewa
YKPM Sulsel menggelar diskusi lanjutan penyelesaian penyusunan RPJMD 2025-2029 yang dilaksanakan di Titik Jumpa Cafe, Jum'at (13/6).
Dalam pertemuan tersebut dipaparkan hasil sinkronisasi oleh Bappelitbangda Pangkep atas saran dan masukan serta perbaikan dokumen RPJMD yang diajukan oleh YKPM Sulsel dan KAPAL Perempuan yang mendorong masuknya isu GEDSI meliputi kesetaraan gender, disabilitas dan inklusi sosial yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya.
Hasil sinkronisasi ini disampaikan oleh Ketua Tim Penyusun RPJMD Bappelitbangda, Kabid Pembangunan SDM Najar yang memaparkan bahwa proses sinkronisasi Isu GEDSI juga sudah disinkronisasikan dengan visi-misi Bapak Bupati Pangkajene dan Kepulauan.
"Bapak Bupati Pangkep selalu mengingatkan kepada kami sebagai Tim Penyusun RPJMD 2025-2029 untuk mengakomodir seluruh program yang berorientasi pada program pemberdayaan perempuan, anak, keluarga dan juga disabilitas, jadi bisa dipastikan sejak awal komitmen kami untuk terus memaksimalkan seluruh program pemberdayaan perempuan sehingga tentu kami sangat terbuka dan terbantu melalui seluruh saran dan masukan YKPM Sulsel dan juga KAPAL Perempuan yang mendorong secara massif isu inklusi ini masuk dalam dokumen RPJMD," ujar Najar dalam penyampaian materinya.
Lebih lanjut juga dikemukakan bahwa berdasarkan diskusi sebelumnya untuk perbaikan sejumlah narasi pada dokumen RPJMD itu mencapai 60% lebih telah diakomodir, selebihnya ada beberapa yang sifatnya tidak dimasukkan karena kendala struktural dan mikro sehingga nanti bisa dimasukkan dalam Renstra OPD.
Hal ini juga disampaikan oleh Kepala Bidang perencanaan, pengendalian dan evaluasi Pembangunan Afferidzal.
"Kami sudah membuat pemetaan seluruh saran dan masukan YKPM Sulsel yang terakomodir di setiap BAB dalam dokumen RPJMD, yang bisa disaksikan langsung dalam pertemuan ini," tuturnya.
Dalam pertemuan tersebut dipaparkan hasil sinkronisasi oleh Bappelitbangda Pangkep atas saran dan masukan serta perbaikan dokumen RPJMD yang diajukan oleh YKPM Sulsel dan KAPAL Perempuan yang mendorong masuknya isu GEDSI meliputi kesetaraan gender, disabilitas dan inklusi sosial yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya.
Hasil sinkronisasi ini disampaikan oleh Ketua Tim Penyusun RPJMD Bappelitbangda, Kabid Pembangunan SDM Najar yang memaparkan bahwa proses sinkronisasi Isu GEDSI juga sudah disinkronisasikan dengan visi-misi Bapak Bupati Pangkajene dan Kepulauan.
"Bapak Bupati Pangkep selalu mengingatkan kepada kami sebagai Tim Penyusun RPJMD 2025-2029 untuk mengakomodir seluruh program yang berorientasi pada program pemberdayaan perempuan, anak, keluarga dan juga disabilitas, jadi bisa dipastikan sejak awal komitmen kami untuk terus memaksimalkan seluruh program pemberdayaan perempuan sehingga tentu kami sangat terbuka dan terbantu melalui seluruh saran dan masukan YKPM Sulsel dan juga KAPAL Perempuan yang mendorong secara massif isu inklusi ini masuk dalam dokumen RPJMD," ujar Najar dalam penyampaian materinya.
Lebih lanjut juga dikemukakan bahwa berdasarkan diskusi sebelumnya untuk perbaikan sejumlah narasi pada dokumen RPJMD itu mencapai 60% lebih telah diakomodir, selebihnya ada beberapa yang sifatnya tidak dimasukkan karena kendala struktural dan mikro sehingga nanti bisa dimasukkan dalam Renstra OPD.
Hal ini juga disampaikan oleh Kepala Bidang perencanaan, pengendalian dan evaluasi Pembangunan Afferidzal.
"Kami sudah membuat pemetaan seluruh saran dan masukan YKPM Sulsel yang terakomodir di setiap BAB dalam dokumen RPJMD, yang bisa disaksikan langsung dalam pertemuan ini," tuturnya.