Pupuk Indonesia Ajak Petani Takalar Tebus dan Pahami Aturan Baru Pupuk Subsidi
Tim SINDOmakassar
Kamis, 26 Juni 2025 - 11:57 WIB
PT Pupuk Indonesia mengajak para petani di Kabupaten Takalar untuk mengoptimalkan penyerapan pupuk bersubsidi melalui kegiatan "Rembuk Tani dan Tebus Bersama Tahun 2025". Foto/Istimewa
PT Pupuk Indonesia (Persero) mengajak para petani di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, untuk mengoptimalkan penyerapan pupuk bersubsidi melalui kegiatan "Rembuk Tani dan Tebus Bersama Tahun 2025". Kegiatan ini berlangsung di Alun-alun Aula Baruga Panrannuangku, Rabu (24/6/2025) kemarin, sekaligus menjadi ajang sosialisasi aturan baru pupuk bersubsidi yang kini dinilai semakin memudahkan petani.
Acara ini digelar berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Takalar dan Asosiasi Distributor Pupuk Indonesia (ADPI) Sulawesi Selatan. Rembuk tani menjadi wadah silaturahmi, penyerapan aspirasi, dan identifikasi permasalahan lapangan terkait distribusi pupuk bersubsidi. Kegiatan diikuti sekitar 500 petani, 62 kios, penyuluh, distributor, serta pemangku kepentingan sektor pertanian.
“Bagi kami, bertemu langsung dengan petani adalah kebanggaan dan bagian dari komitmen Pupuk Indonesia untuk memperkuat distribusi hingga pelosok. Ini bukan hanya soal tebus hari ini, tapi komitmen jangka panjang untuk mendukung ketahanan pangan nasional,”kata General Manager Regional 4 Pupuk Indonesia, Wisnu Ramadhani.
Wisnu mengungkapkan bahwa alokasi pupuk bersubsidi untuk Takalar ditambah sebesar 26 persen pada tahun 2025, dari sekitar 23 ribu ton menjadi 29 ribu ton. Hingga Juni 2025, penyerapan pupuk baru mencapai 9.200 ton atau 31 persen dari alokasi tersebut.
Ia berharap petani terdaftar dapat memanfaatkan penambahan ini secara optimal demi mendukung cita-cita Presiden Prabowo Subianto dalam Asta Cita. Ia juga menekankan bahwa serapan ini akan mempengaruhi alokasi tahun berikutnya.
"Kegiatan rembuk tani ini menjadi upaya Pupuk Indonesia bersama stakeholder untuk akselerasi penyerapan pupuk bersubsidi di lapangan. Kegiatan serupa akan kami selenggarakan di kabupaten/kota lainnya. Kami akan terus berkomitmen mendampingi petani Indonesia Timur menuju pertanian yang lebih mandiri, produktif, dan berkelanjutan," papar Wisnu Ramadhani.
Dalam acara ini, para petani menebus total 70,15 ton pupuk bersubsidi yang terdiri dari 28,98 ton Urea, 32,56 ton NPK Phonska, 8,39 ton Petroganik, dan 0,2 ton NPK Kakao. Angka ini menunjukkan antusiasme tinggi terhadap program penebusan terpadu yang melibatkan produsen, pemerintah daerah, dan distributor.
Acara ini digelar berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Takalar dan Asosiasi Distributor Pupuk Indonesia (ADPI) Sulawesi Selatan. Rembuk tani menjadi wadah silaturahmi, penyerapan aspirasi, dan identifikasi permasalahan lapangan terkait distribusi pupuk bersubsidi. Kegiatan diikuti sekitar 500 petani, 62 kios, penyuluh, distributor, serta pemangku kepentingan sektor pertanian.
“Bagi kami, bertemu langsung dengan petani adalah kebanggaan dan bagian dari komitmen Pupuk Indonesia untuk memperkuat distribusi hingga pelosok. Ini bukan hanya soal tebus hari ini, tapi komitmen jangka panjang untuk mendukung ketahanan pangan nasional,”kata General Manager Regional 4 Pupuk Indonesia, Wisnu Ramadhani.
Wisnu mengungkapkan bahwa alokasi pupuk bersubsidi untuk Takalar ditambah sebesar 26 persen pada tahun 2025, dari sekitar 23 ribu ton menjadi 29 ribu ton. Hingga Juni 2025, penyerapan pupuk baru mencapai 9.200 ton atau 31 persen dari alokasi tersebut.
Ia berharap petani terdaftar dapat memanfaatkan penambahan ini secara optimal demi mendukung cita-cita Presiden Prabowo Subianto dalam Asta Cita. Ia juga menekankan bahwa serapan ini akan mempengaruhi alokasi tahun berikutnya.
"Kegiatan rembuk tani ini menjadi upaya Pupuk Indonesia bersama stakeholder untuk akselerasi penyerapan pupuk bersubsidi di lapangan. Kegiatan serupa akan kami selenggarakan di kabupaten/kota lainnya. Kami akan terus berkomitmen mendampingi petani Indonesia Timur menuju pertanian yang lebih mandiri, produktif, dan berkelanjutan," papar Wisnu Ramadhani.
Dalam acara ini, para petani menebus total 70,15 ton pupuk bersubsidi yang terdiri dari 28,98 ton Urea, 32,56 ton NPK Phonska, 8,39 ton Petroganik, dan 0,2 ton NPK Kakao. Angka ini menunjukkan antusiasme tinggi terhadap program penebusan terpadu yang melibatkan produsen, pemerintah daerah, dan distributor.