Tahun Baru Islam, Bupati Bantaeng Uji Luncurkan Gerakan Magrib Mengaji
Tim SINDOmakassar
Jum'at, 27 Juni 2025 - 13:44 WIB
Bupati Bantaeng, M. Fathul Fauzy Nurdin meluncurkan Gemarisaat menghadiri zikir dan doa bersama Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah. Foto: Istimewa
Bupati Bantaeng, M. Fathul Fauzy Nurdin meluncurkan Gerakan Magrib Mengaji (Gemari) saat menghadiri zikir dan doa bersama Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah, di Masjid Agung Syekh Abdul Gani, Kamis malam , 26 Juni 2025.
Tak hanya itu, kepala daerah yang akrab disapa Uji Nudin turut meluncurkan prorgam penanaman satu pohon wajib bagi pengantin baru.
Dua program merupakan kerja sama dari Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP - PKK), Kementerian Agama, Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT), dan Forum Anak Butta Toa (FABT).
"Kita apresiasi Kementerian Agama atas inisiasi tanam satu pohon bagi calon pengantin. Begitupun PKK Gemari. Semoga ini membangkitkan semangat mengaji kita semua," kata Uji Nurdin.
Sementara dalam sambutannya, Uji Nurdin mengatakan, momentum Tahun Baru Islam adalah saat yang tepat untuk merenungi dan memperbari komitmen sebagai umat islam.
"Islam yang maju bisa dimulai dari
Daerah. Islam yang kuat tidak hanya dibangun di pusat-pusat dunia, tetapi juga dari desa- desa, kampung, dan kabupaten yang memberdayakan masyarakat dengan nilai Islam yang membumi," katanya.
Tak hanya itu, kepala daerah yang akrab disapa Uji Nudin turut meluncurkan prorgam penanaman satu pohon wajib bagi pengantin baru.
Dua program merupakan kerja sama dari Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP - PKK), Kementerian Agama, Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT), dan Forum Anak Butta Toa (FABT).
"Kita apresiasi Kementerian Agama atas inisiasi tanam satu pohon bagi calon pengantin. Begitupun PKK Gemari. Semoga ini membangkitkan semangat mengaji kita semua," kata Uji Nurdin.
Sementara dalam sambutannya, Uji Nurdin mengatakan, momentum Tahun Baru Islam adalah saat yang tepat untuk merenungi dan memperbari komitmen sebagai umat islam.
"Islam yang maju bisa dimulai dari
Daerah. Islam yang kuat tidak hanya dibangun di pusat-pusat dunia, tetapi juga dari desa- desa, kampung, dan kabupaten yang memberdayakan masyarakat dengan nilai Islam yang membumi," katanya.