Audiens di Kemenhub, Bupati Ibas Dorong Percepatan Pembangunan Bandara di Malili
Tim SINDOmakassar
Selasa, 01 Juli 2025 - 16:22 WIB
Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam (Ibas) melakukan audiensi dengan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan RI. Foto: Humas Pemkab Lutim
Dalam upaya mendorong konektivitas dan memperkuat akses transportasi udara di wilayahnya, Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam (Ibas) melakukan audiensi dengan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan RI.
Pertemuan ini berlangsung di lantai 22 Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta pada Selasa (01/07/2025).
Audiensi ini secara khusus membahas rencana strategis pembangunan bandar udara di Kabupaten Luwu Timur, yang menjadi kebutuhan mendesak bagi masyarakat setempat, dan kedepannya untuk Industri dan masyarakat sekitar Lutim.
Dalam penyampaiannya, Bupati Irwan menjelaskan bahwa saat ini Luwu Timur sebenarnya telah memiliki sebuah bandara, yakni Bandara Sorowako.
Namun, lanjutnya, bandara tersebut merupakan aset milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan secara geografis terletak cukup jauh dari pusat pemerintahan kabupaten.
“Kalaupun Bandara Sorowako nanti dialih fungsikan menjadi bandara umum, kami yakin masyarakat tetap akan kesulitan. Kami yang di Malili saja merasa berat kalau harus ke Sorowako, karena jaraknya mencapai 80 kilometer dengan kondisi jalan yang berliku-liku dan cukup memakan waktu,” ungkap Irwan.
Atas dasar itu, Pemerintah Kabupaten Luwu Timur secara serius mengupayakan pembangunan bandara baru yang berlokasi lebih dekat dengan Malili.
Pertemuan ini berlangsung di lantai 22 Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta pada Selasa (01/07/2025).
Audiensi ini secara khusus membahas rencana strategis pembangunan bandar udara di Kabupaten Luwu Timur, yang menjadi kebutuhan mendesak bagi masyarakat setempat, dan kedepannya untuk Industri dan masyarakat sekitar Lutim.
Dalam penyampaiannya, Bupati Irwan menjelaskan bahwa saat ini Luwu Timur sebenarnya telah memiliki sebuah bandara, yakni Bandara Sorowako.
Namun, lanjutnya, bandara tersebut merupakan aset milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan secara geografis terletak cukup jauh dari pusat pemerintahan kabupaten.
“Kalaupun Bandara Sorowako nanti dialih fungsikan menjadi bandara umum, kami yakin masyarakat tetap akan kesulitan. Kami yang di Malili saja merasa berat kalau harus ke Sorowako, karena jaraknya mencapai 80 kilometer dengan kondisi jalan yang berliku-liku dan cukup memakan waktu,” ungkap Irwan.
Atas dasar itu, Pemerintah Kabupaten Luwu Timur secara serius mengupayakan pembangunan bandara baru yang berlokasi lebih dekat dengan Malili.