Bupati Bantaeng Uji Nurdin Minta Lomba Pacuan Kuda Tidak Dinodai Praktik Judi
Tim SINDOmakassar
Kamis, 14 Agustus 2025 - 22:00 WIB
Bupati Bantaeng, M. Fathul Fauzy Nurdin membuka Lomba Pacuan Kuda dalam rangka semarak HUT Republik Indonesia, di Desa Biangkeke, Kecamatan Pa’jukukang, Kamis, 14 Agustus 2025. Foto: Istimewa
Bupati Bantaeng, M. Fathul Fauzy Nurdin membuka Lomba Pacuan Kuda dalam rangka semarak HUT Republik Indonesia, di Desa Biangkeke, Kecamatan Pa’jukukang, Kamis, 14 Agustus 2025.
Dalam sambutannya, kepala daerah yang akrab disapa Uji Nurdin ini memberikan apresiasi kepada seluruh jajaran perangkat Desa Biangkeke yang terus menjaga warisan budaya dengan menggelar lomba pacuan kuda.
“Apresiasi setinggi-tingginya kepada kepala Desa Biangkeke beserta jajarannya yang menggelar pacuan kuda sebagai upaya memelihara nilai-nilai atau warisan budaya kita,” kata Uji Nurdin.
Kepala daerah termuda di Sulsel ini meminta, perlombaan pacuan kuda ini tidak dinodai dengan praktik-praktik judi. Dirinya meminta pacuan kuda di Desa Biangkeke menjadi destinasi wisata yang bisa bangkitkan ekonomi warga sekitar.
“Sudah ada peringatan yang kita buat yaitu dilarang berjudi. Sehingga kita jaga marwah event kita ini, apalagi diikuti dari beberapa daerah bagian selatan,” tambahnya.
Sementara Kepala Desa Biangkeke, Firdaus mengatakan, lomba pacuan kuda ini digelar dalam rangka memeriahkan Hut Kemerdekaan bertemakan, Menunggang Warisan Melaju ke Masa Depan.
“Alhamdulilah peserta lomba turut dimeriahkan dari daerah lain. Ada Bone, Sinjai, Jeneponto, dan Bulukumba. Final lomba ini insyallah digelar tanggal 17 ataub 18 Agustus,” katanya.
Dalam sambutannya, kepala daerah yang akrab disapa Uji Nurdin ini memberikan apresiasi kepada seluruh jajaran perangkat Desa Biangkeke yang terus menjaga warisan budaya dengan menggelar lomba pacuan kuda.
“Apresiasi setinggi-tingginya kepada kepala Desa Biangkeke beserta jajarannya yang menggelar pacuan kuda sebagai upaya memelihara nilai-nilai atau warisan budaya kita,” kata Uji Nurdin.
Kepala daerah termuda di Sulsel ini meminta, perlombaan pacuan kuda ini tidak dinodai dengan praktik-praktik judi. Dirinya meminta pacuan kuda di Desa Biangkeke menjadi destinasi wisata yang bisa bangkitkan ekonomi warga sekitar.
“Sudah ada peringatan yang kita buat yaitu dilarang berjudi. Sehingga kita jaga marwah event kita ini, apalagi diikuti dari beberapa daerah bagian selatan,” tambahnya.
Sementara Kepala Desa Biangkeke, Firdaus mengatakan, lomba pacuan kuda ini digelar dalam rangka memeriahkan Hut Kemerdekaan bertemakan, Menunggang Warisan Melaju ke Masa Depan.
“Alhamdulilah peserta lomba turut dimeriahkan dari daerah lain. Ada Bone, Sinjai, Jeneponto, dan Bulukumba. Final lomba ini insyallah digelar tanggal 17 ataub 18 Agustus,” katanya.