Warga Tonrokassi Lumpuh Sejak Lahir, Bertahan Hidup di Kolong Rumah
Sulaiman Nai
Selasa, 09 September 2025 - 12:35 WIB
Mustafa (19) warga Lingkungan Cinong, KelurahanTonrokassi, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, adalah satu di antaranya. Foto: Istimewa
Di tengah gemuruh kehidupan yang terus bergerak maju, masih ada kisah pilu yang tersembunyi di kolong rumah.
Mustafa (19) warga Lingkungan Ci'nong, KelurahanTonrokassi, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, adalah satu di antaranya. Ia telah lumpuh sejak lahir. Tubuhnya lemah dan tak mampu berdiri atau berjalan seperti kebanyakan orang.
Tak ada kursi roda, tak ada ranjang nyaman. Mustafa menjalani hidupnya di kolong rumah panggung milik tetangganya, beralas tanah dan beratapkan papan-papan kayu tua.
Sudah belasan tahun ia tinggal di sana. Keluarganya hidup dalam keterbatasan ekonomi. Bahkan salah satu orang tuanya sudah meninggal dunia.
Salah satu tengga Mustafa menuturkan, kalau Mustafa pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah, bantuan itu berupa PKH, namun bantuan tersebut tidak berlanjut karena datanya tidak aktif lagi.
"Pernah dapat PKH, tapi sekarang tidak aktifmi datanya kodong," ungkap salah satu tetangga Mustafa.
Untuk bertahan hidup sehari hari seperti untuk makan, mandi, dan kebutuhan harian lainnya, Mustafa bergantung pada orang terdekatnya.
Mustafa (19) warga Lingkungan Ci'nong, KelurahanTonrokassi, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, adalah satu di antaranya. Ia telah lumpuh sejak lahir. Tubuhnya lemah dan tak mampu berdiri atau berjalan seperti kebanyakan orang.
Tak ada kursi roda, tak ada ranjang nyaman. Mustafa menjalani hidupnya di kolong rumah panggung milik tetangganya, beralas tanah dan beratapkan papan-papan kayu tua.
Sudah belasan tahun ia tinggal di sana. Keluarganya hidup dalam keterbatasan ekonomi. Bahkan salah satu orang tuanya sudah meninggal dunia.
Salah satu tengga Mustafa menuturkan, kalau Mustafa pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah, bantuan itu berupa PKH, namun bantuan tersebut tidak berlanjut karena datanya tidak aktif lagi.
"Pernah dapat PKH, tapi sekarang tidak aktifmi datanya kodong," ungkap salah satu tetangga Mustafa.
Untuk bertahan hidup sehari hari seperti untuk makan, mandi, dan kebutuhan harian lainnya, Mustafa bergantung pada orang terdekatnya.