UMI Perkuat Spiritualitas dan Keimanan Dosen Lewat Pencerahan Qalbu
Dewan Ghiyats Yan Galistan
Senin, 15 September 2025 - 19:29 WIB
Suasana Pencerahan Qalbu UMI di Aula Pesantren Darul Mukhlisin, Padang Lampe, Kabupaten Pangkep, Senin (15/9/2025). Foto: SINDO Makassar/Dewan Ghiyats Yan G
Sebanyak 229 dosen Universitas Muslim Indonesia (UMI) mengikuti Pencerahan Qalbu di Aula Pesantren Darul Mukhlisin, Padang Lampe, Kabupaten Pangkep.
Kegiatan Pencerahan Qalbu dengan tema “Restart: Bangkit, Bersih, dan Berkah Menuju Bumi yang Dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala” ini, berlangsung dari 15 sampai 17 Septemver 2025.
Dalam sambutannya, Rektor UMI, Prof Hambali Thalib menyampaikan bahwa umat manusia harus memperbaiki tata kelola, dan menata ulang niat agar setiap langkah yang diambil bukan sekadar urusan di dunia, tetapi bernilai ibadah di sisi Allah SWT.
"Satu tahun terakhir saya memimpin UMI, Insyaallah dengan hati yang penuh doa dan harapan. Saya menyaksikan suka duka, merasakan beratnya ujian, namun juga melihat sinar harapan yang tak pernah padam," ucapnya.
Guru Besar Fakultas Hukum UMI ini menekankan kepada para dosen UMI mengajar dengan ikhlas, bukan sekadar menggugurkan kewajiban; memiliki pegawai yang bekerja dengan semangat ibadah; dan pimpinan yang memimpin dengan hati.
"Insyaallah, dengan semua itu, UMI akan menjadi universitas yang bukan hanya unggul di dunia, tetapi juga amal jariyah menuju akhirat. Mari kita jadikan Pencerahan Qalbu ini sebagai RE-START sejati. Kita bangkit dengan semangat baru, kita bersihkan diri dengan keikhlasan, dan kita raih berkah dengan doa serta pengorbanan," harap Prof Hambali Thalib.
Ketua Panitia, Prof Isak Samad, menuturkan bahwa UMI terus berkomitmen membina serta memperkuat kualitas, integritas, dan komitmen dakwah para pimpinan.
Kegiatan Pencerahan Qalbu dengan tema “Restart: Bangkit, Bersih, dan Berkah Menuju Bumi yang Dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala” ini, berlangsung dari 15 sampai 17 Septemver 2025.
Dalam sambutannya, Rektor UMI, Prof Hambali Thalib menyampaikan bahwa umat manusia harus memperbaiki tata kelola, dan menata ulang niat agar setiap langkah yang diambil bukan sekadar urusan di dunia, tetapi bernilai ibadah di sisi Allah SWT.
"Satu tahun terakhir saya memimpin UMI, Insyaallah dengan hati yang penuh doa dan harapan. Saya menyaksikan suka duka, merasakan beratnya ujian, namun juga melihat sinar harapan yang tak pernah padam," ucapnya.
Guru Besar Fakultas Hukum UMI ini menekankan kepada para dosen UMI mengajar dengan ikhlas, bukan sekadar menggugurkan kewajiban; memiliki pegawai yang bekerja dengan semangat ibadah; dan pimpinan yang memimpin dengan hati.
"Insyaallah, dengan semua itu, UMI akan menjadi universitas yang bukan hanya unggul di dunia, tetapi juga amal jariyah menuju akhirat. Mari kita jadikan Pencerahan Qalbu ini sebagai RE-START sejati. Kita bangkit dengan semangat baru, kita bersihkan diri dengan keikhlasan, dan kita raih berkah dengan doa serta pengorbanan," harap Prof Hambali Thalib.
Ketua Panitia, Prof Isak Samad, menuturkan bahwa UMI terus berkomitmen membina serta memperkuat kualitas, integritas, dan komitmen dakwah para pimpinan.