home sulsel

Polipangkep Bina Kelompok Tani Soppeng Manfaatkan Limbah Kulit Kakao

Senin, 06 Oktober 2025 - 11:07 WIB
Tim Dosen Polipangkep berfoto bersama kelompok tani di tengah-tengah kegiatan PKM. Foto: Istimewa
Tim Dosen Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan (Polipangkep) melakukan inovasi pelatihan dan Pendampingan Biotransformasi Limbah Kulit Kakao dengan Maggot Black Soldier Fly (BSF) menjadi Pakan Ternak dan Pupuk Organik. Kegiatan ini dilakukan melalui Program Pemberdayaan Kemitraan (PKM) Kelompok Tani Sekkang Mata II di Desa Tettikenrarae, Kecamatan Marioriwawo, Kabupaten Soppeng, 4 Oktober 2025.

PKM ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan limbah kulit kakao yang selama ini belum termanfaatkan secara optimal di tingkat petani, serta meningkatkan nilai ekonomi limbah pertanian melalui pendekatan bioteknologi ramah lingkungan. Proses biotransformasi menggunakan maggot BSF, limbah kulit kakao dapat diubah menjadi produk bernilai tambah, yaitu pakan ternak tinggi protein dan pupuk organik berkualitas.

Dr. Andi Besse Poleuleng, S.P., M.P selaku Ketua Tim PKM menerangkan bahwa kegiatan ini tidak hanya berfokus pada aspek teknis, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat agar mampu mandiri dalam mengelola sumber daya lokal secara produktif dan ramah lingkungan.

“Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) melalui Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat yang telah memberikan dukungan pendanaan dan kepercayaan untuk melaksanakan program ini. Harapannya, inovasi ini dapat menjadi solusi berkelanjutan dalam pengelolaan limbah pertanian sekaligus menambah pendapatan petani,” harapnya.

Dalam hal ini, Ketua Kelompok Tani Sekkang Mata II, Muh. Aris mengucapkan terima kasih kepada Tim Pelaksana PKM Polipangkep dan Kemdiktisaintek atas kesempatan dan ilmu dan ilmu yang telah diberikan.

“Melalui pelatihan ini, masyarakat sangat antusias terlihat dari semangat mereka mengikuti seluruh sesi praktik di lapangan dan pelatihan ini memberikan manfaat untuk kami karena membantu dan memanfaatkan limbah kulit kakao yang selama ini terbuang percuma menjadi sesuatu yang bernilai bahkan bisa menjadi sumber penghasilan tambahan bagi kelompok kami,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, PKM ini juga dirangkaikan dengan penyerahan bantuan sarana pendukung budidaya maggot, pembuatan pakan dan pembuatan pupuk kepada kelompok mitra.
Baca Selanjutnya
Bagikan artikel ini:
Berita Lainnya
berita lainnya