PKK Gowa Sosialisasi Pola Asuh Keluarga, Cegah Kekerasan Anak dan Perempuan
Herni Amir
Senin, 27 Oktober 2025 - 14:24 WIB
Suasana Cegah Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak dengan Pola Asuh Penuh Cinta dan Kasih Sayang. Foto: SINDO Makassar/Herni Amir
Tim Penggerak PKK Kabupaten Gowa terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan keluarga yang harmonis dan bebas dari kekerasan.
Hal itu dibuktikan dengan digelarnya Sosialisasi Cegah Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak dengan Pola Asuh Penuh Cinta dan Kasih Sayang yang berlangsug di Hotel Almadera Makassar, Minggu (26/10).
Ketua TP PKK Kabupaten Gowa, Andi Tenri Indah Darmawangsyah, menegaskan pentingnya peran keluarga sebagai benteng utama dalam melindungi generasi penerus bangsa.
Kekerasan terhadap perempuan dan anak merupakan ancaman nyata bagi ketahanan keluarga dan masa depan bangsa. Luka akibat kekerasan, katanya, tidak hanya meninggalkan bekas fisik, tetapi juga trauma emosional yang bisa berlangsung lama.
"Kegiatan hari ini memiliki makna yang sangat penting. Kita tidak ingin hanya menanggulangi kekerasan, tetapi mencegahnya sejak dari rumah melalui pola asuh yang penuh cinta, sayang dan komunikasi yang sehat," tuturnya.
Menurutnya, keluarga adalah sekolah pertama bagi anak-anak, sementara para ibu menjadi guru utama dalam membentuk karakter generasi masa depan. Dari kelembutan seorang ibu, anak belajar empati; dari keteladanan seorang ayah, anak belajar tanggung jawab; dan dari kehangatan rumah, anak belajar cinta serta kedamaian.
Lebih lanjut, Indah menjelaskan, Gerakan PKK memiliki posisi strategis dalam upaya pencegahan kekerasan. Melalui jaringan yang menjangkau hingga ke tingkat desa, dusun, dan dasawisma, PKK menjadi mitra pemerintah yang paling dekat dengan masyarakat.
Hal itu dibuktikan dengan digelarnya Sosialisasi Cegah Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak dengan Pola Asuh Penuh Cinta dan Kasih Sayang yang berlangsug di Hotel Almadera Makassar, Minggu (26/10).
Ketua TP PKK Kabupaten Gowa, Andi Tenri Indah Darmawangsyah, menegaskan pentingnya peran keluarga sebagai benteng utama dalam melindungi generasi penerus bangsa.
Kekerasan terhadap perempuan dan anak merupakan ancaman nyata bagi ketahanan keluarga dan masa depan bangsa. Luka akibat kekerasan, katanya, tidak hanya meninggalkan bekas fisik, tetapi juga trauma emosional yang bisa berlangsung lama.
"Kegiatan hari ini memiliki makna yang sangat penting. Kita tidak ingin hanya menanggulangi kekerasan, tetapi mencegahnya sejak dari rumah melalui pola asuh yang penuh cinta, sayang dan komunikasi yang sehat," tuturnya.
Menurutnya, keluarga adalah sekolah pertama bagi anak-anak, sementara para ibu menjadi guru utama dalam membentuk karakter generasi masa depan. Dari kelembutan seorang ibu, anak belajar empati; dari keteladanan seorang ayah, anak belajar tanggung jawab; dan dari kehangatan rumah, anak belajar cinta serta kedamaian.
Lebih lanjut, Indah menjelaskan, Gerakan PKK memiliki posisi strategis dalam upaya pencegahan kekerasan. Melalui jaringan yang menjangkau hingga ke tingkat desa, dusun, dan dasawisma, PKK menjadi mitra pemerintah yang paling dekat dengan masyarakat.