Mahasiswa Polipangkep Jadi Pemakalah di Konferensi Akuakultur Internasional
Tim SINDOmakassar
Rabu, 05 November 2025 - 18:55 WIB
Halima Al Zahra tampil di ajang International Conference of Aquaculture Indonesia 2025 (ICAI 2025). Foto: Istimewa
Mahasiswa Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan (Polipangkep), Halima Al Zahra dari Program Studi Teknologi Budidaya Perikanan, berhasil menjadi pemakalah oral dalam ajang bergengsi International Conference of Aquaculture Indonesia 2025 (ICAI 2025) yang diselenggarakan oleh Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) pada 29–30 Oktober 2025 di Hotel Wyndham Surabaya.
Dalam kegiatan internasional yang mengusung tema Innovation and Technology for Resilient Aquaculture ini, Halima mempresentasikan hasil penelitiannya berjudul “Method of Producing Planlets through Gracilaria sp. Spores.” Penelitian ini mengangkat isu penting tentang pengembangan teknik produksi benih rumput laut Gracilaria sp. melalui metode generatif menggunakan spora.
Rumput laut merupakan salah satu komoditas akuakultur yang memiliki peran penting dalam mengurangi dampak pencemaran lingkungan dan perubahan iklim, sekaligus memiliki nilai ekonomi tinggi di berbagai industri seperti pangan, farmasi, dan kosmetik. Namun, hingga kini budidaya rumput laut masih menghadapi tantangan berupa ketersediaan benih yang berkualitas dan berkelanjutan.
“Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan teknik produksi planlet rumput laut yang dihasilkan secara generatif melalui spora, sehingga dapat meningkatkan keragaman genetik dan kualitas bibit yang lebih adaptif terhadap perubahan lingkungan,” jelas Halima.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Reproduksi dan Genetika Ikan Politeknik Pertanian Negeri Pangkep, dengan pengamatan terhadap parameter intensitas cahaya, suhu, dan salinitas media kultur.
Pembimbing penelitian, Nur Rahmawaty Arma, menyampaikan rasa bangganya atas capaian tersebut.
“Saya sangat bangga bahwa akhirnya ada mahasiswa kami yang bisa berkontribusi dalam kegiatan akademik level internasional. Ini akan menjadi nilai tambah dan pengalaman yang berharga untuk membentuk karakternya dalam berkontribusi bagi industri akuakultur kelak,” ujarnya.
Dalam kegiatan internasional yang mengusung tema Innovation and Technology for Resilient Aquaculture ini, Halima mempresentasikan hasil penelitiannya berjudul “Method of Producing Planlets through Gracilaria sp. Spores.” Penelitian ini mengangkat isu penting tentang pengembangan teknik produksi benih rumput laut Gracilaria sp. melalui metode generatif menggunakan spora.
Rumput laut merupakan salah satu komoditas akuakultur yang memiliki peran penting dalam mengurangi dampak pencemaran lingkungan dan perubahan iklim, sekaligus memiliki nilai ekonomi tinggi di berbagai industri seperti pangan, farmasi, dan kosmetik. Namun, hingga kini budidaya rumput laut masih menghadapi tantangan berupa ketersediaan benih yang berkualitas dan berkelanjutan.
“Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan teknik produksi planlet rumput laut yang dihasilkan secara generatif melalui spora, sehingga dapat meningkatkan keragaman genetik dan kualitas bibit yang lebih adaptif terhadap perubahan lingkungan,” jelas Halima.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Reproduksi dan Genetika Ikan Politeknik Pertanian Negeri Pangkep, dengan pengamatan terhadap parameter intensitas cahaya, suhu, dan salinitas media kultur.
Pembimbing penelitian, Nur Rahmawaty Arma, menyampaikan rasa bangganya atas capaian tersebut.
“Saya sangat bangga bahwa akhirnya ada mahasiswa kami yang bisa berkontribusi dalam kegiatan akademik level internasional. Ini akan menjadi nilai tambah dan pengalaman yang berharga untuk membentuk karakternya dalam berkontribusi bagi industri akuakultur kelak,” ujarnya.