Banjir Tak Kunjung Surut, Warga Findaria Mas Moncongloe Mulai Terserang Gatal-gatal
Tim SINDOmakassar
Rabu, 19 November 2025 - 10:40 WIB
Banjir yang telah merendam Perumahan Bumi Findaria Mas 1 (BFM1), Desa Moncongloe, Kabupaten Maros, sejak sekitar sepuluh hari terakhir mulai menimbulkan dampak kesehatan bagi warga. Foto: Istimewa
Banjir yang telah merendam Perumahan Bumi Findaria Mas 1 (BFM1), Desa Moncongloe, Kabupaten Maros, sejak sekitar sepuluh hari terakhir mulai menimbulkan dampak kesehatan bagi warga. Sedikitnya 600 rumah terdampak, sementara aktivitas harian masyarakat terganggu karena air tak juga menunjukkan tanda-tanda surut.
Tahun ini disebut sebagai banjir terparah dan terlama yang pernah dirasakan warga BFM1. Kondisi semakin memburuk karena setiap hujan turun, volume air justru bertambah. Genangan berkepanjangan tersebut telah memicu keluhan gatal-gatal pada sejumlah warga, termasuk anak-anak.
Ketua Kerukunan Warga BFM1, Rusdi, berharap pemerintah dari tingkat desa, kabupaten hingga provinsi memberi perhatian serius terhadap persoalan banjir yang terus berulang tersebut. Ia menegaskan perlunya perbaikan drainase serta penanganan jalan yang rusak di kawasan perumahan.
“Kami mulai khawatir karena warga sudah banyak mengeluhkan gatal-gatal akibat genangan yang tidak surut sampai sekarang,” ujarnya, Rabu (19/11).
Menurut Rusdi, berbagai upaya telah dilakukan warga untuk mengalirkan air, termasuk gotong royong membuka jalur pembuangan. Pemerintah juga sempat menurunkan alat berat untuk melakukan pengerukan, namun hasilnya belum memberikan perubahan signifikan.
"Air masih tetap tergenang. Warga resah karena banyak anak-anak yang sakit akibat bermain di air banjir. Apalagi air sudah mencapai teras rumah,” katanya.
Rusdi berharap pemerintah segera melakukan rapat koordinasi dengan pihak developer dan Pemkab Maros guna mencari solusi konkret, baik untuk penanganan darurat maupun langkah permanen agar banjir tidak terus menjadi ancaman tahunan bagi warga BFM1.
Tahun ini disebut sebagai banjir terparah dan terlama yang pernah dirasakan warga BFM1. Kondisi semakin memburuk karena setiap hujan turun, volume air justru bertambah. Genangan berkepanjangan tersebut telah memicu keluhan gatal-gatal pada sejumlah warga, termasuk anak-anak.
Ketua Kerukunan Warga BFM1, Rusdi, berharap pemerintah dari tingkat desa, kabupaten hingga provinsi memberi perhatian serius terhadap persoalan banjir yang terus berulang tersebut. Ia menegaskan perlunya perbaikan drainase serta penanganan jalan yang rusak di kawasan perumahan.
“Kami mulai khawatir karena warga sudah banyak mengeluhkan gatal-gatal akibat genangan yang tidak surut sampai sekarang,” ujarnya, Rabu (19/11).
Menurut Rusdi, berbagai upaya telah dilakukan warga untuk mengalirkan air, termasuk gotong royong membuka jalur pembuangan. Pemerintah juga sempat menurunkan alat berat untuk melakukan pengerukan, namun hasilnya belum memberikan perubahan signifikan.
"Air masih tetap tergenang. Warga resah karena banyak anak-anak yang sakit akibat bermain di air banjir. Apalagi air sudah mencapai teras rumah,” katanya.
Rusdi berharap pemerintah segera melakukan rapat koordinasi dengan pihak developer dan Pemkab Maros guna mencari solusi konkret, baik untuk penanganan darurat maupun langkah permanen agar banjir tidak terus menjadi ancaman tahunan bagi warga BFM1.
(umi)