Cegah Tumpang Tindih, DPRD Sulsel Minta Program Aksi Stop Stunting Dikolaborasikan dengan Pemda
Ahmad Muhaimin
Selasa, 25 November 2025 - 22:54 WIB
Komisi E DPRD Sulsel menggelar rapat bersama Dinkes Sulsel di ruang rapat paripurna DPRD Sulsel, Makassar, Selasa (25/11/2025). Foto: Istimewa
Ketua Komisi E DPRD Sulsel, Andi Tenri Indah mendorong dinas kesehatan berkolaborasi dengan pemerintah daerah terkait pelaksanaan program Aksi Stop Stunting (ASS).
Andi Tenri Indah mengatakan, pelaksanaan stunting ASS kerap mengalami tumpang tindih dengan kegiatan pencegahan stunting yang dilaksanakan di daerah.
"Kami meminta dinkes berkolaborasi dengan pemerintah daerah, karena yang paling tahu data stunting itu daerah, khususnya program ASS itu," kata Andi Tenri Indah usai rapat bersama Dinkes Sulsel di ruang rapat paripurna DPRD Sulsel, Makassar, Selasa (25/11/2025).
Permintaan Ketua Partai Gerindra Gowa ini bukan tanpa alasan. Berdasar hasil kunjungan Komisi E DPRD Sulsel ke beberapa daerah, banyak dinas kesehatan setempat tidak mengetahui adanya program stunting ASS.
"Kami pernah berkunjung ke Bantaeng, di sana aksi stuntingnya sudah selesai. Mereka dinasnya di sana tidak tahu kalau ada program seperti ini dari provinsi," jelas Andi Tenri Indah.
"Makanya itu, harusnya mereka kolaborasi, yang mana kegiatan stunting yang ditangani pemerintah daerah, yang mana aksi stunting provinsi. Supaya tidak tumpah tindih," pinta Indah.
Di sisi lain, koordinasi aksi stunting antara Dinkes Sulsel dengam daerah penting dilakukan agar tidak terjadi pemborosan anggaran.
Andi Tenri Indah mengatakan, pelaksanaan stunting ASS kerap mengalami tumpang tindih dengan kegiatan pencegahan stunting yang dilaksanakan di daerah.
"Kami meminta dinkes berkolaborasi dengan pemerintah daerah, karena yang paling tahu data stunting itu daerah, khususnya program ASS itu," kata Andi Tenri Indah usai rapat bersama Dinkes Sulsel di ruang rapat paripurna DPRD Sulsel, Makassar, Selasa (25/11/2025).
Permintaan Ketua Partai Gerindra Gowa ini bukan tanpa alasan. Berdasar hasil kunjungan Komisi E DPRD Sulsel ke beberapa daerah, banyak dinas kesehatan setempat tidak mengetahui adanya program stunting ASS.
"Kami pernah berkunjung ke Bantaeng, di sana aksi stuntingnya sudah selesai. Mereka dinasnya di sana tidak tahu kalau ada program seperti ini dari provinsi," jelas Andi Tenri Indah.
"Makanya itu, harusnya mereka kolaborasi, yang mana kegiatan stunting yang ditangani pemerintah daerah, yang mana aksi stunting provinsi. Supaya tidak tumpah tindih," pinta Indah.
Di sisi lain, koordinasi aksi stunting antara Dinkes Sulsel dengam daerah penting dilakukan agar tidak terjadi pemborosan anggaran.