Festival Kaloli Semarakkan HUT ke-771 Bantaeng di Pantai Seruni
Bahar Karibo
Sabtu, 06 Desember 2025 - 15:20 WIB
Bupati Bantaeng, Muhammad Fathul Fauzy Nurdin hadir pada Festival Kaloli di kawasan Pantai Seruni, Jumat 5 Desember 2025. Foto: SINDO Makassar/Bahar Karibo
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantaeng kembali menggelar Festival Kaloli di kawasan Pantai Seruni, Jumat 5 Desember 2025.
Jelang Hari Jadi Bantaeng ke-771, festival tahun ini mengusung tema “Bangkit Semarak, Deru Tradisi Bantaeng” sebagai wujud komitmen melestarikan kuliner tradisional khas Bantaeng, yaitu kaloli, makanan yang berbahan dasar beras yang dibungkus daun nipah dengan tekstur dan cita rasa menyerupai lontong.
Tahun ini festival melibatkan berbagai OPD, kecamatan, kelurahan dan desa , serta komunitas seni yang turut memeriahkan jalannya acara. Sebanyak 400 penari dari berbagai sanggar menampilkan pertunjukan kolosal yang membentuk formasi angka 771, menjadi simbol kebangkitan.
Salah satu rangkaian utama festival adalah penyajian hidangan khas Bantaeng, yaitu kaloli dan gagape.
Setiap peserta menyiapkan 50 kaloli serta 1 porsi gagape untuk diserahkan kepada panitia sebagai bagian dari agenda makan kaloli bersama, yang menjadi tradisi kebersamaan dalam festival ini. Sisa hidangan kemudian dinilai dalam perlombaan kuliner.
Proses penilaian dilakukan oleh juri dengan mempertimbangkan beberapa aspek, yakni rasa, tekstur, kebersihan, penyajian, dan kreativitas dalam menyajikan kaloli dan gagape.
Kompetisi ini diharapkan dapat memacu kreativitas masyarakat dalam melestarikan kuliner tradisional sekaligus memperkenalkannya kepada generasi muda.
Jelang Hari Jadi Bantaeng ke-771, festival tahun ini mengusung tema “Bangkit Semarak, Deru Tradisi Bantaeng” sebagai wujud komitmen melestarikan kuliner tradisional khas Bantaeng, yaitu kaloli, makanan yang berbahan dasar beras yang dibungkus daun nipah dengan tekstur dan cita rasa menyerupai lontong.
Tahun ini festival melibatkan berbagai OPD, kecamatan, kelurahan dan desa , serta komunitas seni yang turut memeriahkan jalannya acara. Sebanyak 400 penari dari berbagai sanggar menampilkan pertunjukan kolosal yang membentuk formasi angka 771, menjadi simbol kebangkitan.
Salah satu rangkaian utama festival adalah penyajian hidangan khas Bantaeng, yaitu kaloli dan gagape.
Setiap peserta menyiapkan 50 kaloli serta 1 porsi gagape untuk diserahkan kepada panitia sebagai bagian dari agenda makan kaloli bersama, yang menjadi tradisi kebersamaan dalam festival ini. Sisa hidangan kemudian dinilai dalam perlombaan kuliner.
Proses penilaian dilakukan oleh juri dengan mempertimbangkan beberapa aspek, yakni rasa, tekstur, kebersihan, penyajian, dan kreativitas dalam menyajikan kaloli dan gagape.
Kompetisi ini diharapkan dapat memacu kreativitas masyarakat dalam melestarikan kuliner tradisional sekaligus memperkenalkannya kepada generasi muda.