Bandara Sultan Hasanuddin Prediksi Puncak Arus Nataru 21 Desember
Najmi S Limonu
Kamis, 18 Desember 2025 - 16:42 WIB
Penumpang pesawat mengantre masuk ke pintu keberangkatan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Kamis (18/12/2025). Foto: SINDO Makassar/Najmi S Limonu
Bandara Internasional Sultan Hasanuddin memprediksi puncak arus mudik Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) akan terjadi pada 21 Desember 2025.
General Manager Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Minggus Gandeguai mengatakan, jumlah penumpang diperkirakan mencapai 38.000 orang dalam sehari. Angka ini meningkat sekitar 4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Minggus Gandeguai, saat Media Visit bersama awak media di terminal keberangkatan Bandara Hasanuddin, Kamis (18/12/2025) menjelaskan, sebagai bandara transit utama yang menghubungkan wilayah Indonesia Barat dan Timur, tren peningkatan penumpang mulai terasa sejak 17 Desember lalu.
Hal ini seiring dengan masuknya masa libur sekolah dan tingginya animo masyarakat Sulawesi Selatan untuk melaksanakan ibadah umrah.
"Prediksi kami puncak arus mudik pada 21 Desember sebesar 38.000 penumpang, dari rata-rata harian normal sekitar 27.000 hingga 30.000. Untuk arus balik, kami antisipasi pada 4 Januari dengan perkiraan 30.000 penumpang," ujarnya.
Untuk mengantisipasi lonjakan tersebut, sejumlah maskapai telah menyiapkan penerbangan tambahan (extra flight). Diantaranya Garuda Indonesia untuk rute Makassar-Jakarta dan Sriwijaya Air untuk rute tujuan Timika. Saat ini, rute terpadat masih didominasi oleh tujuan Jakarta, Surabaya, dan Kendari.
Kabar baik bagi calon penumpang, pemerintah mulai memberlakukan kebijakan penurunan harga tiket untuk pembelian mulai tanggal 22 Desember. Penurunan ini didorong oleh kebijakan pengelola bandara yang memberikan insentif berupa pembebasan biaya layanan bandara sebesar 50 persen bagi maskapai.
General Manager Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Minggus Gandeguai mengatakan, jumlah penumpang diperkirakan mencapai 38.000 orang dalam sehari. Angka ini meningkat sekitar 4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Minggus Gandeguai, saat Media Visit bersama awak media di terminal keberangkatan Bandara Hasanuddin, Kamis (18/12/2025) menjelaskan, sebagai bandara transit utama yang menghubungkan wilayah Indonesia Barat dan Timur, tren peningkatan penumpang mulai terasa sejak 17 Desember lalu.
Hal ini seiring dengan masuknya masa libur sekolah dan tingginya animo masyarakat Sulawesi Selatan untuk melaksanakan ibadah umrah.
"Prediksi kami puncak arus mudik pada 21 Desember sebesar 38.000 penumpang, dari rata-rata harian normal sekitar 27.000 hingga 30.000. Untuk arus balik, kami antisipasi pada 4 Januari dengan perkiraan 30.000 penumpang," ujarnya.
Untuk mengantisipasi lonjakan tersebut, sejumlah maskapai telah menyiapkan penerbangan tambahan (extra flight). Diantaranya Garuda Indonesia untuk rute Makassar-Jakarta dan Sriwijaya Air untuk rute tujuan Timika. Saat ini, rute terpadat masih didominasi oleh tujuan Jakarta, Surabaya, dan Kendari.
Kabar baik bagi calon penumpang, pemerintah mulai memberlakukan kebijakan penurunan harga tiket untuk pembelian mulai tanggal 22 Desember. Penurunan ini didorong oleh kebijakan pengelola bandara yang memberikan insentif berupa pembebasan biaya layanan bandara sebesar 50 persen bagi maskapai.