Tanam 10 Ribu Pohon, Bupati Gowa Ajak Semua Elemen Bersinergi Jaga Hutan dan Pegunungan
Herni Amir
Sabtu, 20 Desember 2025 - 16:28 WIB
Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang melakukan penanaman pohon di Pos 3 Gunung Bawakaraeng, Kecamatan Tinggimoncong, Sabtu (20/12). Foto: SINDO Makassar/Herni Amir
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa melakukan Gerakan Rehabilitasi dan Penghijauan Hutan, dengan menanam 10.000 pohon serentak di sembilan kecamatan dataran tinggi Kabupaten Gowa.
Kegiatan tersebut dipusatkan di Pos 3 Gunung Bawakaraeng, Kecamatan Tinggimoncong, Sabtu (20/12).
Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang, mengatakan kegiatan ini menjadi wujud nyata komitmen pemerintah dalam menjaga kelestarian lingkungan, khususnya kawasan pegunungan di Kabupaten Gowa dan Sulawesi Selatan secara umum.
“Gowa memiliki wilayah pegunungan yang sangat terkenal seperti Gunung Bawakaraeng, Lompo Battang yang juga sebagian di wilayah Gowa. Gunung besar ini harus kita pelihara bersama, kejadian bencana di Sumatera menjadi pelajaran penting bagi kita agar tidak terjadi hal serupa di Sulawesi Selatan,” tegas orang nomor satu di Gowa ini.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk melakukan penghijauan dari sekarang, bukan setelah bencana terjadi. Menurutnya, langkah yang dilakukan melalui penanaman pohon dapat meminimalisir risiko bencana alam seperti banjir dan longsor yang berpotensi terjadi di wilayah Sulsel.
“Ayo sama-sama kita hijaukan gunung kita. Jangan menunggu bencana baru bertindak. Dengan penghijauan, kita bisa mencegah banjir, longsor dan krisis air di masa depan,” ajaknya.
Pada kesempatan tersebut, dirinya juga mengajak para aktivis lingkungan, pecinta alam, serta masyarakat luas untuk membersamai pemerintah dalam gerakan ini, karena manfaatnya akan dirasakan oleh seluruh masyarakat Sulawesi Selatan.
Kegiatan tersebut dipusatkan di Pos 3 Gunung Bawakaraeng, Kecamatan Tinggimoncong, Sabtu (20/12).
Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang, mengatakan kegiatan ini menjadi wujud nyata komitmen pemerintah dalam menjaga kelestarian lingkungan, khususnya kawasan pegunungan di Kabupaten Gowa dan Sulawesi Selatan secara umum.
“Gowa memiliki wilayah pegunungan yang sangat terkenal seperti Gunung Bawakaraeng, Lompo Battang yang juga sebagian di wilayah Gowa. Gunung besar ini harus kita pelihara bersama, kejadian bencana di Sumatera menjadi pelajaran penting bagi kita agar tidak terjadi hal serupa di Sulawesi Selatan,” tegas orang nomor satu di Gowa ini.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk melakukan penghijauan dari sekarang, bukan setelah bencana terjadi. Menurutnya, langkah yang dilakukan melalui penanaman pohon dapat meminimalisir risiko bencana alam seperti banjir dan longsor yang berpotensi terjadi di wilayah Sulsel.
“Ayo sama-sama kita hijaukan gunung kita. Jangan menunggu bencana baru bertindak. Dengan penghijauan, kita bisa mencegah banjir, longsor dan krisis air di masa depan,” ajaknya.
Pada kesempatan tersebut, dirinya juga mengajak para aktivis lingkungan, pecinta alam, serta masyarakat luas untuk membersamai pemerintah dalam gerakan ini, karena manfaatnya akan dirasakan oleh seluruh masyarakat Sulawesi Selatan.