Warga Kecewa Disnaker Parepare Tak Hadiri Musrembang
Darwiaty Dalle
Kamis, 16 Februari 2023 - 17:44 WIB
Sejumlah delegasi warga tergabung dalam Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kalurahan (LPMK)kecewa lantaran Dinas Keternagakerjaan (Disnaker), setelah tidak hadir pada dialog Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare, Kamis, (16/2/2023).
Hal itu tertungkap ketika sesi dialog dibuka. Sejumlah ketua LPMK mengaku kecewa dan merasa sia-sia lantaran kehadiran mereka sebagai delegasi warga yang turut ingin mempertanyakan program kemasyarakatan, justru tidak mendapat jawaban karena ketidakhadiran satupun perwakilan dari OPD Disnaker tersebut.
Baca Juga: Wali Kota Parepare Teken Kesepakatan Forum Konsultasi Publik Rancangan RPD Sulsel 2024-2026
Aida Jafar, Ketua LMPK Kelurahan Tiro Sompe mengaku jika program-program kemasyarakatan yang mereka ajukan pada Musrembang 2022 lalu, yang terakomodir justru tidak memberi manfaat bagi masyarakat.
"Kami malah kehilangan anggaran. Pagu wilayah anggaran Disnaker sebesar Rp120 juta, hanya terealisasi Rp12 juta. Kami seperti diprank. Sementara kami ada pertanggungjawaban ke warga. Kami dibuat malu karena warga mengganggap kami pembohong," tegasnya.
Hal sama dikemukakan Ketua LPMK Kelurahan Kampung Baru, La Nungka. Dia mengatakan, Disnaker tidak mampu mempertahankan anggan program kemasyarakatan yang telah ditetapkan. Dari Rp88 juta, yang terealisasi hanya Rp15 juta di tahun 2022 lalu.
"Ini yang mau kami pertanyakan, tapi instansi terkait justru tidak turut hadir. Kami sudah kerja keras, kami kecewa sebagai delegasi warga," ujarnya.
Hal itu tertungkap ketika sesi dialog dibuka. Sejumlah ketua LPMK mengaku kecewa dan merasa sia-sia lantaran kehadiran mereka sebagai delegasi warga yang turut ingin mempertanyakan program kemasyarakatan, justru tidak mendapat jawaban karena ketidakhadiran satupun perwakilan dari OPD Disnaker tersebut.
Baca Juga: Wali Kota Parepare Teken Kesepakatan Forum Konsultasi Publik Rancangan RPD Sulsel 2024-2026
Aida Jafar, Ketua LMPK Kelurahan Tiro Sompe mengaku jika program-program kemasyarakatan yang mereka ajukan pada Musrembang 2022 lalu, yang terakomodir justru tidak memberi manfaat bagi masyarakat.
"Kami malah kehilangan anggaran. Pagu wilayah anggaran Disnaker sebesar Rp120 juta, hanya terealisasi Rp12 juta. Kami seperti diprank. Sementara kami ada pertanggungjawaban ke warga. Kami dibuat malu karena warga mengganggap kami pembohong," tegasnya.
Hal sama dikemukakan Ketua LPMK Kelurahan Kampung Baru, La Nungka. Dia mengatakan, Disnaker tidak mampu mempertahankan anggan program kemasyarakatan yang telah ditetapkan. Dari Rp88 juta, yang terealisasi hanya Rp15 juta di tahun 2022 lalu.
"Ini yang mau kami pertanyakan, tapi instansi terkait justru tidak turut hadir. Kami sudah kerja keras, kami kecewa sebagai delegasi warga," ujarnya.