Dukung Bulukumba Menuju Zero Kusta, Kolaborasi Lintas Sektor Digalakkan
Eky Hendrawan
Selasa, 08 Agustus 2023 - 20:34 WIB
Penyakit kusta bukan hanya isu kesehatan, tetapi juga memiliki dampak sosial, ekonomi, budaya, dan pendidikan. Pada tahun 2022, terdapat 63 kasus yang diidentifikasi dan diobati, di mana 10% di antaranya adalah anak-anak. Ini menunjukkan tingkat penularan yang masih tinggi di masyarakat.
Hingga Juni 2023, telah teridentifikasi 24 kasus dengan prevalensi 1,7/10.000 penduduk. Kabupaten Bulukumba masih menjadi salah satu dari tujuh kabupaten di Sulawesi Selatan yang melaporkan prevalensi di atas target nasional <1/10.000 penduduk.
Baca Juga:Percantik Pantai Merpati, DLHK Lakukan Penanaman Pohon Sawit
Meskipun telah dilakukan berbagai upaya penanganan, kasus masih belum berhasil ditekan. Pemerinta, melalui Kementerian Kesehatan mengembangkan strategi pemberian kemoprofilaksis dengan Rifampisin Satu Dosis, didukung oleh WHO melalui dana dari Kementerian Kesehatan. Tujuannya adalah mengurangi risiko kusta aktif pada orang yang kontak dengan penderita, termasuk kontak serumah, tetangga, dan sosial.
Awal Agustus lalu, Tim Kemoprofilaksis yang terdiri dari Tim Kemenkes dan Tim Provinsi mengunjungi berbagai lokasi pelaksanaan. Tim diterima oleh Sekretaris Dinas Kesehatan dr. Muh. Amrullah dan didampingi Kabid Kefarmasian Abbas Gani.
Dalam sambutannya, Amrullah berharap agar semua pihak, termasuk lintas program di Dinas Kesehatan, lintas sektor terkait, ormas, dan masyarakat dapat menggalakkan dan mendukung penuh upaya ini untuk mencapai Bulukumba Zero Kusta.
Ridwan, ketua tim yang didampingi oleh Konsultan Kusta Indonesia dr. Riby, berharap adanya dukungan kebijakan dan anggaran untuk kelanjutan program pencegahan. Dukungan dari WHO adalah stimulan, tetapi perlu penguatan kebijakan dan anggaran di tingkat daerah agar program ini berkelanjutan dalam jangka panjang.
Hingga Juni 2023, telah teridentifikasi 24 kasus dengan prevalensi 1,7/10.000 penduduk. Kabupaten Bulukumba masih menjadi salah satu dari tujuh kabupaten di Sulawesi Selatan yang melaporkan prevalensi di atas target nasional <1/10.000 penduduk.
Baca Juga:Percantik Pantai Merpati, DLHK Lakukan Penanaman Pohon Sawit
Meskipun telah dilakukan berbagai upaya penanganan, kasus masih belum berhasil ditekan. Pemerinta, melalui Kementerian Kesehatan mengembangkan strategi pemberian kemoprofilaksis dengan Rifampisin Satu Dosis, didukung oleh WHO melalui dana dari Kementerian Kesehatan. Tujuannya adalah mengurangi risiko kusta aktif pada orang yang kontak dengan penderita, termasuk kontak serumah, tetangga, dan sosial.
Awal Agustus lalu, Tim Kemoprofilaksis yang terdiri dari Tim Kemenkes dan Tim Provinsi mengunjungi berbagai lokasi pelaksanaan. Tim diterima oleh Sekretaris Dinas Kesehatan dr. Muh. Amrullah dan didampingi Kabid Kefarmasian Abbas Gani.
Dalam sambutannya, Amrullah berharap agar semua pihak, termasuk lintas program di Dinas Kesehatan, lintas sektor terkait, ormas, dan masyarakat dapat menggalakkan dan mendukung penuh upaya ini untuk mencapai Bulukumba Zero Kusta.
Ridwan, ketua tim yang didampingi oleh Konsultan Kusta Indonesia dr. Riby, berharap adanya dukungan kebijakan dan anggaran untuk kelanjutan program pencegahan. Dukungan dari WHO adalah stimulan, tetapi perlu penguatan kebijakan dan anggaran di tingkat daerah agar program ini berkelanjutan dalam jangka panjang.