Baznas Maros Beri Pelatihan Kewirausahaan Kepada Santri
Najmi S Limonu
Senin, 23 Oktober 2023 - 18:37 WIB
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Maros menggelar program pelatihan kewirausahaan bagi santri, Senin (23/10/2023). Pelatihan dengan tagline Baznas Maros Santripreneur ini dilaksanakan di Baruga A Kantor Bupati Maros.
Baznas Maros Santripreneur yang dibuka langsung oleh Pimpinan Baznas RI, Achmad Sudrajat ini masih merupakan rangkaian dari peringatan hari santri bertepatan pada 22 Oktober.
Dalam sambutannya Achmad Sudrajat mengatakan, santri harus menjadi momentum kebergerakan bangsa. Gerakan tersebut salah satunya ialah melalui kekuatan ekonomi.
"Santri menjadi bagian terdepan pergerakan, kita tingkatkan jiwa enterpreneurship-nya. Jadi lepas dari pesantren santri-santri memiliki modal mandiri secara ekonomi dan berkembang," katanya.
Dia menyebutkan, tujuan utama ialah mengubah mustahik (penerima zakat) menjadi muzaki (pembayar zakat). Kita mengubah mindset memberi lebih baik daripada menerima.
"Polanya dimulai dari mustahik, nantinya akan di intervensi Baznas, kemudian akan diberikan program pendistribusian dan pendayagunaan. Nantinya kita harap bisa moving out poverty (keluar dari kemiskinan), dan moving out mustahik (keluar dari penerima zakat). Hingga mencapai tujuan akhir ialah menjadi pembayar zakat," bebernya.
Sejalan dengan itu Ketua Baznas Maros Said Patombongi menuturkan, pelatihan kewirausahaan santri tersebut menjadi salah satu program yang diusung untuk pengentasan kemiskinan ekstrem. Pihaknya berani mengambil peran pada program nasional penurunan angka kemiskinan tersebut.
Baznas Maros Santripreneur yang dibuka langsung oleh Pimpinan Baznas RI, Achmad Sudrajat ini masih merupakan rangkaian dari peringatan hari santri bertepatan pada 22 Oktober.
Dalam sambutannya Achmad Sudrajat mengatakan, santri harus menjadi momentum kebergerakan bangsa. Gerakan tersebut salah satunya ialah melalui kekuatan ekonomi.
"Santri menjadi bagian terdepan pergerakan, kita tingkatkan jiwa enterpreneurship-nya. Jadi lepas dari pesantren santri-santri memiliki modal mandiri secara ekonomi dan berkembang," katanya.
Dia menyebutkan, tujuan utama ialah mengubah mustahik (penerima zakat) menjadi muzaki (pembayar zakat). Kita mengubah mindset memberi lebih baik daripada menerima.
"Polanya dimulai dari mustahik, nantinya akan di intervensi Baznas, kemudian akan diberikan program pendistribusian dan pendayagunaan. Nantinya kita harap bisa moving out poverty (keluar dari kemiskinan), dan moving out mustahik (keluar dari penerima zakat). Hingga mencapai tujuan akhir ialah menjadi pembayar zakat," bebernya.
Sejalan dengan itu Ketua Baznas Maros Said Patombongi menuturkan, pelatihan kewirausahaan santri tersebut menjadi salah satu program yang diusung untuk pengentasan kemiskinan ekstrem. Pihaknya berani mengambil peran pada program nasional penurunan angka kemiskinan tersebut.