TPA Mancani Terancam Over Kapasitas, DLH Palopo Ajak Masyarakat Pilah Sampah
Chaeruddin
Rabu, 01 November 2023 - 10:06 WIB
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palopo memprediksi tahun 2026 TPA Mancani akan over kapasitas.
Kepala Dinas DLH, Emil Nugraha menyebutkan produksi sampah di Kota Palopo sudah mencapai 93,67 ton per hari. "Sekira 13 ton tidak teratasi karena keterbatasan SDM dan armada pengangkut sampah," ujarnya.
Olehnya itu, untuk memperpanjang umur Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mancani, DLH Kota Palopo, mengajak seluruh masyarakat membiasakan pemilahan sampah di masing-masing rumah sebelum dibuang ke tempat sampah.
"In Shaa Allah, jika pemilahan ini dilakukan akan memudahkan petugas kebersihan saat mengangkut sampah dan jika tidak ditangani secara serius maka akan berdampak pada kemampuan daya tampung TPA Mancani. Bahkan pada tahun 2026 diprediksi TPA ini sudah over kapasitas," ungkapnya.
"Sampah terbesar yaitu botol minuman mineral. Masyarakat harus membiasakan menggunakan tumbler saat beraktivitas, karena itu akan berdampak positif terhadap upaya penanganan persampahan di masa yang akan datang," lanjutnya.
Diketahui, penanganan persampahan di Kota Palopo menjadi salah satu prioritas utama Pemerintah Kota (Pemkot) Palopo, Hal itu dikemukakan Emil Nugraha Salam, saat menjadi pembicara pada acara seminar Lingkungan hidup yang dilaksanakan oleh KPA Mapato Universitas Cokroaminoto Palopo bekerja sama dengan PT Vale Indonesia baru-baru ini.
Pembicara dari PT Vale Indonesia hadir dalam seminar tersebut, Andi Ardiansyah, Lione Butar Butar dan Abdul Rauf Dewang. Utusan perusahaan nikel terbesar di Asia ini memaparkan komitmen perusahaannya terhadap kepedulian lingkungan hidup.
Kepala Dinas DLH, Emil Nugraha menyebutkan produksi sampah di Kota Palopo sudah mencapai 93,67 ton per hari. "Sekira 13 ton tidak teratasi karena keterbatasan SDM dan armada pengangkut sampah," ujarnya.
Olehnya itu, untuk memperpanjang umur Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mancani, DLH Kota Palopo, mengajak seluruh masyarakat membiasakan pemilahan sampah di masing-masing rumah sebelum dibuang ke tempat sampah.
"In Shaa Allah, jika pemilahan ini dilakukan akan memudahkan petugas kebersihan saat mengangkut sampah dan jika tidak ditangani secara serius maka akan berdampak pada kemampuan daya tampung TPA Mancani. Bahkan pada tahun 2026 diprediksi TPA ini sudah over kapasitas," ungkapnya.
"Sampah terbesar yaitu botol minuman mineral. Masyarakat harus membiasakan menggunakan tumbler saat beraktivitas, karena itu akan berdampak positif terhadap upaya penanganan persampahan di masa yang akan datang," lanjutnya.
Diketahui, penanganan persampahan di Kota Palopo menjadi salah satu prioritas utama Pemerintah Kota (Pemkot) Palopo, Hal itu dikemukakan Emil Nugraha Salam, saat menjadi pembicara pada acara seminar Lingkungan hidup yang dilaksanakan oleh KPA Mapato Universitas Cokroaminoto Palopo bekerja sama dengan PT Vale Indonesia baru-baru ini.
Pembicara dari PT Vale Indonesia hadir dalam seminar tersebut, Andi Ardiansyah, Lione Butar Butar dan Abdul Rauf Dewang. Utusan perusahaan nikel terbesar di Asia ini memaparkan komitmen perusahaannya terhadap kepedulian lingkungan hidup.
(umi)