Wartawan Harus Cerdas Memberitakan, Menjadi Filter Informasi Hoaks
Chaeruddin
Sabtu, 02 Desember 2023 - 08:15 WIB
Seiring perkembangan dunia digitalisasi, kecepatan informasi semakin tidak terbendung di pelbagai platform media sosial. Kejadian detik ini atau yang sedang terjadi di negara lain, bisa langsung disaksikan oleh masyarakat di negara berbeda.
Perkembangan dunia informasi melalui dunia digital, seperti momok yang menghantui jatuhnya pers konvensional, profesi wartawan, bahkan jatuhnya sejumlah pekerjaan lainnya.
Kepala Bidang Persandian Diskominfo Provinsi Sulsel, Irvan, ikut mengakui itu, di hadapan puluhan wartawan saat menjadi pembicara di kegiatan Media Gathering Dinas Kominfo dan Persandian Kabupaten Luwu di Panda Beach Hotel, Bira, Kabupaten Bulukumba, Jumat-Sabtu (2/12/2023).
Menurutnya, wartawan dan usaha pers, untuk bisa bertahan harus cerdas memberitakan.
"Kecepatan informasi sudah tidak bisa terbendung. Sering kita lebih duluan mendapati informasi kejadian oleh netizen ketimbang berita dari teman-teman wartawan," ujarnya.
"Wartawan kadang kalah cepat. Di sini teman-teman wartawan harus menggunakan kecerdasannya dalam memberitakan. Netizen kadang hanya menginformasikan sebatas kejadian, tidak pada sebab akibat kejadian bahkan dampak. Wartawan harus bisa menggali lebih dalam informasinya," ujarnya.
Irvan menjelaskan, informasi netizen kadang terputus hanya sebatas kejadian, atau menginformasikan hanya sebatas pandangan mata. Olehnya itu, profesi wartawan yang diharapkan bisa menggali lebih dalam sehingga ada pembeda antara informasi netizen dan berita produk jurnalis.
Perkembangan dunia informasi melalui dunia digital, seperti momok yang menghantui jatuhnya pers konvensional, profesi wartawan, bahkan jatuhnya sejumlah pekerjaan lainnya.
Kepala Bidang Persandian Diskominfo Provinsi Sulsel, Irvan, ikut mengakui itu, di hadapan puluhan wartawan saat menjadi pembicara di kegiatan Media Gathering Dinas Kominfo dan Persandian Kabupaten Luwu di Panda Beach Hotel, Bira, Kabupaten Bulukumba, Jumat-Sabtu (2/12/2023).
Menurutnya, wartawan dan usaha pers, untuk bisa bertahan harus cerdas memberitakan.
"Kecepatan informasi sudah tidak bisa terbendung. Sering kita lebih duluan mendapati informasi kejadian oleh netizen ketimbang berita dari teman-teman wartawan," ujarnya.
"Wartawan kadang kalah cepat. Di sini teman-teman wartawan harus menggunakan kecerdasannya dalam memberitakan. Netizen kadang hanya menginformasikan sebatas kejadian, tidak pada sebab akibat kejadian bahkan dampak. Wartawan harus bisa menggali lebih dalam informasinya," ujarnya.
Irvan menjelaskan, informasi netizen kadang terputus hanya sebatas kejadian, atau menginformasikan hanya sebatas pandangan mata. Olehnya itu, profesi wartawan yang diharapkan bisa menggali lebih dalam sehingga ada pembeda antara informasi netizen dan berita produk jurnalis.