Pemkab Ingin Wujudkan Luwu Sebagai Sentra Ikan Bandeng di Sulsel
Tim SINDOmakassar
Senin, 05 Februari 2024 - 16:22 WIB
Dinas Perikanan Kabupaten Luwu bekerjasama dengan Bank Indonesia dan Universitas Hasanuddin, mendorong terwujudnya Luwu sebagai sentra penghasil Ikan Bandeng di Sulsel.
Sebagai wujud keseriusan tersebut, telah dilakukan penelitian oleh tiga pihak diatas yang kemudian ditindaklanjuti melalui Diseminasi Hasil Joint Research dalam rangka pengembangan Blue Economy, peningkatan produktivitas budidaya bandeng di daerah sentra Sulawesi Selatan, di Aula Bappelitbangda, Senin, (5/2/2024).
Diseminasi ini dibuka oleh Sekda Luwu, H Sulaiman, didampingi Kepala Dinas Perikanan, Baharuddin, Ketua Tim Peneliti, Prof Abdul Rasyid yang juga Ketua Puslitbang Sumber Daya Alam, Unhas, Direktur Bank Indonesia Perwakilan Sulsel, Muhammad Abdul Madjid Ikram.
H Sulaiman berharap hasil penelitian dan diseminasi memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah ataupun kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan produktivitas usaha budidaya, khususnya budidaya ikan bandeng.
Potensi sumber daya alam yang dimiliki Kabupaten Luwu, salah satunya dari sektor perikanan. Luas lahan budidaya ikan atau kawasan pertambakan yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat di Kabupaten Luwu sekira 10.525,5 hektar.
"Dari luas kawasan tersebut, sekitar 83,30 persen atau 8.352,65 hektar merupakan lahan untuk budidaya ikan bandeng dengan sistem budidaya monokultur maupun polikultur dengan rumput laut jenis gracilaria, ataupun udang vaname dengan pola tradisional," ujar Sulaiman.
Produktivitas usaha budidaya ikan bandeng di Kabupaten Luwu masih tergolong rendah, sekira 600 per hektar per siklus dengan waktu atau masa pemeliharaan rata-rata 5 sampai 6 bulan per siklus.
Sebagai wujud keseriusan tersebut, telah dilakukan penelitian oleh tiga pihak diatas yang kemudian ditindaklanjuti melalui Diseminasi Hasil Joint Research dalam rangka pengembangan Blue Economy, peningkatan produktivitas budidaya bandeng di daerah sentra Sulawesi Selatan, di Aula Bappelitbangda, Senin, (5/2/2024).
Diseminasi ini dibuka oleh Sekda Luwu, H Sulaiman, didampingi Kepala Dinas Perikanan, Baharuddin, Ketua Tim Peneliti, Prof Abdul Rasyid yang juga Ketua Puslitbang Sumber Daya Alam, Unhas, Direktur Bank Indonesia Perwakilan Sulsel, Muhammad Abdul Madjid Ikram.
H Sulaiman berharap hasil penelitian dan diseminasi memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah ataupun kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan produktivitas usaha budidaya, khususnya budidaya ikan bandeng.
Potensi sumber daya alam yang dimiliki Kabupaten Luwu, salah satunya dari sektor perikanan. Luas lahan budidaya ikan atau kawasan pertambakan yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat di Kabupaten Luwu sekira 10.525,5 hektar.
"Dari luas kawasan tersebut, sekitar 83,30 persen atau 8.352,65 hektar merupakan lahan untuk budidaya ikan bandeng dengan sistem budidaya monokultur maupun polikultur dengan rumput laut jenis gracilaria, ataupun udang vaname dengan pola tradisional," ujar Sulaiman.
Produktivitas usaha budidaya ikan bandeng di Kabupaten Luwu masih tergolong rendah, sekira 600 per hektar per siklus dengan waktu atau masa pemeliharaan rata-rata 5 sampai 6 bulan per siklus.