Pj Gubernur Puji Langkah Bupati Soppeng Sertifikasi Bibit Cabai Tampaning
Tim Sindomakassar
Sabtu, 09 Maret 2024 - 10:37 WIB
Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, mendukung penuh langkah Bupati Soppeng yang mensertifikasi bibit cabai Tampaning menjadi hak paten.
"Luar biasa ini masyarakat Soppeng bisa punya profesi dan sumber penghasilan baru dengan menjual benih cabai Tampaning," kata Bahtiar, Jumat, 8 Maret 2024.
Selain itu, Bahtiar berharap kedepannya segera menyusul bibit cabai Salo Dua Enrekang dan Katokkong Tana Toraja yang akan menjadi ciri khas cabai asal Provinsi Sulsel.
"Kita dukung, semoga segera menyusul sertifikasi cabai Salo Dua Enrekang dan cabai Katokkong Tana Toraja, dan semoga ada varietas baru lain lagi di Sulsel," harap Bahtiar.
Baca juga: Pemprov-Forkopimda Sulsel Zikir dan Doa Kebangsaan Pemilu Damai
Menurut Bahtiar, semua stakeholder terus berupaya untuk sama-sama melakukan gerakan penanaman cabai dalam jumlah besar di seluruh daerah di Sulsel. Apalagi, Sulsel sendiri memiliki bibit cabai khas yang tidak dimiliki daerah lain di Indonesia.
"Kita harus sama-sama gerakkan pembagian benih, dan bagikan bibit cabai sebanyak-banyaknya dan membina masyarakat Sulsel budidaya cabai. Nilai ekonominya sangat tinggi, per hektar bisa mencapai Rp600 juta sampai dengan Rp800 juta pertahun," jelas Bahtiar.
"Luar biasa ini masyarakat Soppeng bisa punya profesi dan sumber penghasilan baru dengan menjual benih cabai Tampaning," kata Bahtiar, Jumat, 8 Maret 2024.
Selain itu, Bahtiar berharap kedepannya segera menyusul bibit cabai Salo Dua Enrekang dan Katokkong Tana Toraja yang akan menjadi ciri khas cabai asal Provinsi Sulsel.
"Kita dukung, semoga segera menyusul sertifikasi cabai Salo Dua Enrekang dan cabai Katokkong Tana Toraja, dan semoga ada varietas baru lain lagi di Sulsel," harap Bahtiar.
Baca juga: Pemprov-Forkopimda Sulsel Zikir dan Doa Kebangsaan Pemilu Damai
Menurut Bahtiar, semua stakeholder terus berupaya untuk sama-sama melakukan gerakan penanaman cabai dalam jumlah besar di seluruh daerah di Sulsel. Apalagi, Sulsel sendiri memiliki bibit cabai khas yang tidak dimiliki daerah lain di Indonesia.
"Kita harus sama-sama gerakkan pembagian benih, dan bagikan bibit cabai sebanyak-banyaknya dan membina masyarakat Sulsel budidaya cabai. Nilai ekonominya sangat tinggi, per hektar bisa mencapai Rp600 juta sampai dengan Rp800 juta pertahun," jelas Bahtiar.