Pembangunan Bendungan Rongkong jadi Solusi Jangka Panjang Penanganan Banjir di Lutra
Tim SINDOmakassar
Kamis, 11 April 2024 - 11:18 WIB
Pembangunan Bendungan Rongkong diharap menjadi solusi jangka panjang penanganan banjir yang sering terjadi di daerah aliran sungai.
Hal itu disampaikan Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani yang turun langsung meninjau sekaligus menyalurkan bantuan di daerah terdampak banjir akibat tanggul jebol di Desa Lembang-lembang Kecamatan Baebunta Selatan, beberapa waktu lalu.
"Jadi kebutuhan prioritas mendesak kita harapkan adalah hadirnya bendungan. Dan ini sudah dikaji oleh teman-teman Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ). Karena kalau penanganan jangka pendek saja itu akhirnya seperti pemadam kebakaran; ditutup lagi, jebol, tutup lagi dan akhirnya kejadiannya berulang," kata Indah, dilansir dari laman resmi Pemkab Lutra.
"Sebenarnya tahapannya sudah sampai di studi LARP, dan tentu ini butuh dukungan dari masyarakat di bagian hulu. Karena beberapa tahun lalu kita dengar ada aksi penolakan terkait pembangunan bendungan padahal kita tahu saudara-saudara kita di daerah bantaran sungai itu sangat terdampak," sambung bupati perempuan pertama di Sulsel ini.
Sementara untuk penanggulangan jangka pendek, Indah menyebut Pemda sudah berkoordinasi dengan BBWSPJ. Total panjang kerusakan tanggul sekira 111 meter di tiga desa dengan lima titik lokasi yang membutuhkan 1.221 jumbo bag.
"Untuk alat berat, ada tiga yang sudah di lokasi. Dua dari pemda dan satu dari balai yang ditempatkan di Lawewe, Wara, dan Lembang-lembang," sebutnya.
"Khusus penanganan tanggul tentu tidak dapat dilaksanakan ketika air cukup tinggi, karena tidak efektif. Untuk itu, mohon kesabaran, doa, dan dukungan kita semua semoga dapat disegerakan," tutur Indah yang juga Ketua PMI Luwu Utara ini didampingi Ketua DPRD, Basir, Kalak BPBD, Muslim Muchtar, Kadis PUTRKP2, Muharwan, dan Ketua Baznas Luwu Utara, Nusla.
Hal itu disampaikan Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani yang turun langsung meninjau sekaligus menyalurkan bantuan di daerah terdampak banjir akibat tanggul jebol di Desa Lembang-lembang Kecamatan Baebunta Selatan, beberapa waktu lalu.
"Jadi kebutuhan prioritas mendesak kita harapkan adalah hadirnya bendungan. Dan ini sudah dikaji oleh teman-teman Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ). Karena kalau penanganan jangka pendek saja itu akhirnya seperti pemadam kebakaran; ditutup lagi, jebol, tutup lagi dan akhirnya kejadiannya berulang," kata Indah, dilansir dari laman resmi Pemkab Lutra.
"Sebenarnya tahapannya sudah sampai di studi LARP, dan tentu ini butuh dukungan dari masyarakat di bagian hulu. Karena beberapa tahun lalu kita dengar ada aksi penolakan terkait pembangunan bendungan padahal kita tahu saudara-saudara kita di daerah bantaran sungai itu sangat terdampak," sambung bupati perempuan pertama di Sulsel ini.
Sementara untuk penanggulangan jangka pendek, Indah menyebut Pemda sudah berkoordinasi dengan BBWSPJ. Total panjang kerusakan tanggul sekira 111 meter di tiga desa dengan lima titik lokasi yang membutuhkan 1.221 jumbo bag.
"Untuk alat berat, ada tiga yang sudah di lokasi. Dua dari pemda dan satu dari balai yang ditempatkan di Lawewe, Wara, dan Lembang-lembang," sebutnya.
"Khusus penanganan tanggul tentu tidak dapat dilaksanakan ketika air cukup tinggi, karena tidak efektif. Untuk itu, mohon kesabaran, doa, dan dukungan kita semua semoga dapat disegerakan," tutur Indah yang juga Ketua PMI Luwu Utara ini didampingi Ketua DPRD, Basir, Kalak BPBD, Muslim Muchtar, Kadis PUTRKP2, Muharwan, dan Ketua Baznas Luwu Utara, Nusla.