Tenun Rongkong Lutra Terjual Rp10 Juta pada Pameran Inacraft 2023
Fitra budin
Minggu, 05 Maret 2023 - 16:08 WIB
Tenun Rongkong asal Kabupaten Luwu Utara (Lutra) laku terjual Rp10 juta pada pameran Inacraft 2023 di Jakarta Convention Center (JCC). Tenun Rongkong merupakan salah satu kekayaan intelektual khas Lutra yang sudah cukup dikenal di dunia luar.
Plt Kepala Dinas P2KUKM Lutra, Muhammad Kasrum, mengucapkan syukur dikarenakan pada hari kempat pameran tersebut, tenun Rongkong sudah laku terjual dengan harga Rp10 juta.
Baca Juga:Puluhan Kuliner Andalan Sulsel Hadir pada Ajang Inacraft 2023 di Jakarta
Bahkan, kata Kasrum, kemungkinan peminat tenun Rongkong bakal terus bertambah pada hari kelima atau hari pamungkas gelaran Inacraft 2023. “Kemungkinan akan bertambah, karena sudah ada dua orang lagi yang pesan langsung,” ungkap dia.
Kasrum menyebut yang terdata sudah terjual itu baru kain tenun Rongkong, belum dihitung kain motif Rongkong. Kasrum yang juga Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil ini mengatakan bahwa kain motif Rongkong sudah habis terjual. “Kain motif Rongkong habis terjual,” ungkap Kasrum lagi.
Tak hanya tenun dan kain Rongkong saja yang menjadi magnet pada pameran tersebut. Kain kayu Rampi juga menarik pengunjung. Bahkan sebagian pengunjung ada yang ingin membeli, tetapi belum untuk dijual karena stok yang dibawa terbatas.
“Kain kayu Rampi terbatas. Kita hanya membawa satu kain untuk dipajang, satu lagi sebagai peragaan saja. Namun, pengunjung yang tadi berminat, sudah kami ambil nomor kontaknya, dan kita pesankan. Kebanyakan untuk koleksi saja,” beber Kasrum.
Plt Kepala Dinas P2KUKM Lutra, Muhammad Kasrum, mengucapkan syukur dikarenakan pada hari kempat pameran tersebut, tenun Rongkong sudah laku terjual dengan harga Rp10 juta.
Baca Juga:Puluhan Kuliner Andalan Sulsel Hadir pada Ajang Inacraft 2023 di Jakarta
Bahkan, kata Kasrum, kemungkinan peminat tenun Rongkong bakal terus bertambah pada hari kelima atau hari pamungkas gelaran Inacraft 2023. “Kemungkinan akan bertambah, karena sudah ada dua orang lagi yang pesan langsung,” ungkap dia.
Kasrum menyebut yang terdata sudah terjual itu baru kain tenun Rongkong, belum dihitung kain motif Rongkong. Kasrum yang juga Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil ini mengatakan bahwa kain motif Rongkong sudah habis terjual. “Kain motif Rongkong habis terjual,” ungkap Kasrum lagi.
Tak hanya tenun dan kain Rongkong saja yang menjadi magnet pada pameran tersebut. Kain kayu Rampi juga menarik pengunjung. Bahkan sebagian pengunjung ada yang ingin membeli, tetapi belum untuk dijual karena stok yang dibawa terbatas.
“Kain kayu Rampi terbatas. Kita hanya membawa satu kain untuk dipajang, satu lagi sebagai peragaan saja. Namun, pengunjung yang tadi berminat, sudah kami ambil nomor kontaknya, dan kita pesankan. Kebanyakan untuk koleksi saja,” beber Kasrum.