Pemkot Palopo Ingatkan Bahaya Narkoba Lewat Peringatan HANI 2024
Tim Sindomakassar
Rabu, 26 Juni 2024 - 12:46 WIB
Sekretaris Daerah Kota Palopo, Drs. H. Firmanza DP mewakili Pj. Wali Kota Palopo menghadiri kegiatan peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) tahun 2024. Foto: Istimewa
Sekretaris Daerah Kota Palopo, Drs. H. Firmanza DP mewakili Pj. Wali Kota Palopo menghadiri kegiatan peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) tahun 2024.
Puncak peringatan HANI tersebut digelar di Aula Ratona Kantor Wali Kota Palopo, Rabu (26/6/2024).
Kepala BNN Kota Palopo, AKBP Herman mengatakan, peringatan HANI tahun 2024 mengusung tema "Masyarakat Bergerak, Bersama Melawan Narkoba Mewujudkan Indonesia Bersinar".
“Permasalah narkoba adalah ancaman serius bagi bangsa Indonesia. Narkoba telah merenggut masa depan generasi muda, merusak ketahanan keluarga dan menghambat pembangunan,” kata Herman.
Olehnya, kata Herman, perlunya kerja sama dan dukungan dari semua pihak untuk memerangi persoalan narkoba ini.
“Masalah narkoba adalah masalah kita bersama. BNN bekerjasama dengan berbagai pihak dalam rangka pencegahan, seperti pemberdayaan masyarakat,” katanya.
Apabila tidak diperangi, lanjut Herman, maka akan merusak sumber daya manusia Indonesia yang tentunya sangat merugikan pembangunan karakter bangsa
Puncak peringatan HANI tersebut digelar di Aula Ratona Kantor Wali Kota Palopo, Rabu (26/6/2024).
Kepala BNN Kota Palopo, AKBP Herman mengatakan, peringatan HANI tahun 2024 mengusung tema "Masyarakat Bergerak, Bersama Melawan Narkoba Mewujudkan Indonesia Bersinar".
“Permasalah narkoba adalah ancaman serius bagi bangsa Indonesia. Narkoba telah merenggut masa depan generasi muda, merusak ketahanan keluarga dan menghambat pembangunan,” kata Herman.
Olehnya, kata Herman, perlunya kerja sama dan dukungan dari semua pihak untuk memerangi persoalan narkoba ini.
“Masalah narkoba adalah masalah kita bersama. BNN bekerjasama dengan berbagai pihak dalam rangka pencegahan, seperti pemberdayaan masyarakat,” katanya.
Apabila tidak diperangi, lanjut Herman, maka akan merusak sumber daya manusia Indonesia yang tentunya sangat merugikan pembangunan karakter bangsa