Tingkat Indeks Kerawanan Sedang, Bawaslu Lutim Siap Hadapi Pilkada 2024
Fitra budin
Minggu, 30 Juni 2024 - 13:39 WIB
Menjelang Pilkada 2024, Ketua Bawaslu Luwu Timur, Pawenari, mengungkapkan bahwa Indeks Kerawanan Pilkada Luwu Timur berada pada tingkat sedang. Foto: Istimewa
Menjelang Pilkada 2024, Ketua Bawaslu Luwu Timur, Pawenari, mengungkapkan bahwa Indeks Kerawanan Pilkada Luwu Timur berada pada tingkat sedang.
Hal ini menunjukkan adanya beberapa potensi kerawanan yang perlu diantisipasi agar pemilihan dapat berjalan dengan lancar dan aman.
Bawaslu telah merumuskan konsep kerawanan Pilkada 2024 dalam empat dimensi utama. Pertama, Dimensi Sosial Politik yang masuk kategori tinggi khusus untuk Luwu Timur, mengingat dinamika sosial dan politik yang kompleks di daerah ini.
Kedua, Dimensi penyelenggaraan pemilihan yang masuk kategori sedang, mencakup aspek teknis dan logistik pemilihan. Selanjutnya, ada dimensi kontestasi yang juga masuk kategori sedang, meliputi persaingan antar kandidat dan partai politik.
Terakhir, dimensi partisipasi yang masuk kategori sedang, mencakup partisipasi pemilih dan keterlibatan masyarakat dalam proses pemilihan.
Untuk mengantisipasi potensi kerawanan tersebut, Bawaslu Luwu Timur telah melakukan imbauan dan sosialisasi secara masif kepada ASN dan TNI-Polri agar bersikap netral dalam Pilkada nanti. Langkah ini penting untuk memastikan bahwa proses pemilihan berjalan dengan adil dan bebas dari intervensi.
"Selain itu, Bawaslu juga memastikan ketersediaan pengawas jajaran ad hoc untuk mengawasi jalannya Pilkada. Pengawasan yang ketat diharapkan dapat meminimalisir potensi kecurangan dan pelanggaran, serta menjamin integritas pemilihan," kata Pawenari.
Hal ini menunjukkan adanya beberapa potensi kerawanan yang perlu diantisipasi agar pemilihan dapat berjalan dengan lancar dan aman.
Bawaslu telah merumuskan konsep kerawanan Pilkada 2024 dalam empat dimensi utama. Pertama, Dimensi Sosial Politik yang masuk kategori tinggi khusus untuk Luwu Timur, mengingat dinamika sosial dan politik yang kompleks di daerah ini.
Kedua, Dimensi penyelenggaraan pemilihan yang masuk kategori sedang, mencakup aspek teknis dan logistik pemilihan. Selanjutnya, ada dimensi kontestasi yang juga masuk kategori sedang, meliputi persaingan antar kandidat dan partai politik.
Terakhir, dimensi partisipasi yang masuk kategori sedang, mencakup partisipasi pemilih dan keterlibatan masyarakat dalam proses pemilihan.
Untuk mengantisipasi potensi kerawanan tersebut, Bawaslu Luwu Timur telah melakukan imbauan dan sosialisasi secara masif kepada ASN dan TNI-Polri agar bersikap netral dalam Pilkada nanti. Langkah ini penting untuk memastikan bahwa proses pemilihan berjalan dengan adil dan bebas dari intervensi.
"Selain itu, Bawaslu juga memastikan ketersediaan pengawas jajaran ad hoc untuk mengawasi jalannya Pilkada. Pengawasan yang ketat diharapkan dapat meminimalisir potensi kecurangan dan pelanggaran, serta menjamin integritas pemilihan," kata Pawenari.
(gus)