Danamon Tawarkan Solusi Investasi di Tengah Dinamika Ekonomi Akhir 2024
Sabtu, 21 Des 2024 12:17
Bank Danamon memperkenalkan strategi investasi & pengelolaan keuangan yang dirancang untuk membantu nasabah menghadapi dinamika ekonomi pada akhir 2024. Foto/Istimewa
JAKARTA - PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) memperkenalkan strategi investasi dan pengelolaan keuangan yang dirancang untuk membantu nasabah menghadapi dinamika ekonomi pada akhir 2024. Dengan pendekatan berbasis data dan analisis mendalam, Danamon berfokus pada peluang investasi jangka panjang sekaligus merespons tantangan ekonomi yang ada.
Menurut laporan bulanan Indonesia Market Color yang diterbitkan oleh tim Ekonom Danamon pada November 2024, perekonomian Indonesia mencatatkan pertumbuhan 4,95% YoY pada kuartal ketiga 2024, sedikit lebih rendah dari proyeksi 5%.
Perlambatan ini sebagian besar disebabkan oleh penurunan konsumsi rumah tangga, yang hanya menyumbang 4,91% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Hal ini terjadi akibat menurunnya daya beli masyarakat dan tingginya tingkat pengangguran.
Di level global, hasil pemilu Amerika Serikat yang kembali memenangkan Donald Trump memicu penguatan dolar AS, kenaikan yield obligasi AS, dan volatilitas pasar saham internasional, yang turut mempengaruhi perekonomian negara berkembang, termasuk Indonesia.
Sebagai respons terhadap kondisi ini, Bank Indonesia (BI) telah mengambil langkah strategis, seperti memperpanjang kebijakan pelonggaran makroprudensial untuk meningkatkan aksesibilitas kredit properti dan kendaraan hingga akhir 2025.
BI juga memperkuat kebijakan stabilitas rupiah melalui penerbitan Surat Berharga Bank Indonesia (SRBI) dengan imbal hasil menarik. Pada akhir November 2024, BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI7DRR di level 6% untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah.
Ekonom PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Hosianna Evalita Situmorang, mengatakan upaya ini ditujukan untuk mendukung aktivitas ekonomi dan memastikan penyaluran kredit yang berkelanjutan pada sektor-sektor utama perekonomian. Namun, ia juga mencatat peluang untuk pemangkasan suku bunga lebih lanjut semakin sempit, yang dapat berdampak pada prospek pemulihan ekonomi yang lebih lambat pada 2025.
Sentimen Positif Pasar Domestik
Meskipun tantangan ekonomi global, pemerintah Indonesia berhasil mempertahankan sentimen positif di pasar domestik. Survei Konsumen Bank Indonesia pada November 2024 menunjukkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang meningkat, mencerminkan keyakinan konsumen yang tetap tinggi terhadap kondisi ekonomi Indonesia.
Consumer Funding and Wealth Business Head PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Ivan Jaya, mengatakan fluktuasi jangka pendek di pasar obligasi domestik memberikan kesempatan bagi investor untuk meraih imbal hasil tinggi sebelum pemangkasan suku bunga lebih lanjut. "Stabilitas makroekonomi dan fiskal Indonesia tetap menjadi daya tarik utama bagi investor," katanya.
Danamon juga melihat potensi di pasar saham domestik yang saat ini berada di area jenuh jual akibat arus keluar asing. “Kami percaya bahwa IHSG memiliki potensi untuk pulih dalam jangka pendek, terutama dengan dukungan kebijakan pro-growth dari pemerintah,” jelas Ivan.
Solusi Investasi Cerdas dari Danamon
Untuk membantu nasabah, Danamon menawarkan berbagai solusi investasi, mulai dari reksa dana hingga investasi di mata uang asing. Melalui aplikasi D-Bank PRO, nasabah dapat mengakses berbagai produk investasi sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan mereka. Danamon juga menyediakan layanan Wealth Advisory untuk memberikan panduan lebih dalam dalam membuat keputusan investasi.
Selain itu, Danamon mendukung kebutuhan konsumsi nasabah dengan kebijakan DP nol persen untuk KPR dan kredit kendaraan. Produk tabungan multicurrency Danamon LEBIH PRO memungkinkan nasabah untuk mengelola dana dalam berbagai mata uang asing.
Danamon juga menghadirkan Danamon Financial Friday (DFF), sebuah mini seri yang memberikan wawasan finansial dan investasi terkini. Setiap episode DFF diunggah di kanal YouTube resmi Danamon, memberikan panduan praktis bagi nasabah.
Menurut laporan bulanan Indonesia Market Color yang diterbitkan oleh tim Ekonom Danamon pada November 2024, perekonomian Indonesia mencatatkan pertumbuhan 4,95% YoY pada kuartal ketiga 2024, sedikit lebih rendah dari proyeksi 5%.
Perlambatan ini sebagian besar disebabkan oleh penurunan konsumsi rumah tangga, yang hanya menyumbang 4,91% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Hal ini terjadi akibat menurunnya daya beli masyarakat dan tingginya tingkat pengangguran.
Di level global, hasil pemilu Amerika Serikat yang kembali memenangkan Donald Trump memicu penguatan dolar AS, kenaikan yield obligasi AS, dan volatilitas pasar saham internasional, yang turut mempengaruhi perekonomian negara berkembang, termasuk Indonesia.
Sebagai respons terhadap kondisi ini, Bank Indonesia (BI) telah mengambil langkah strategis, seperti memperpanjang kebijakan pelonggaran makroprudensial untuk meningkatkan aksesibilitas kredit properti dan kendaraan hingga akhir 2025.
BI juga memperkuat kebijakan stabilitas rupiah melalui penerbitan Surat Berharga Bank Indonesia (SRBI) dengan imbal hasil menarik. Pada akhir November 2024, BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI7DRR di level 6% untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah.
Ekonom PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Hosianna Evalita Situmorang, mengatakan upaya ini ditujukan untuk mendukung aktivitas ekonomi dan memastikan penyaluran kredit yang berkelanjutan pada sektor-sektor utama perekonomian. Namun, ia juga mencatat peluang untuk pemangkasan suku bunga lebih lanjut semakin sempit, yang dapat berdampak pada prospek pemulihan ekonomi yang lebih lambat pada 2025.
Sentimen Positif Pasar Domestik
Meskipun tantangan ekonomi global, pemerintah Indonesia berhasil mempertahankan sentimen positif di pasar domestik. Survei Konsumen Bank Indonesia pada November 2024 menunjukkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang meningkat, mencerminkan keyakinan konsumen yang tetap tinggi terhadap kondisi ekonomi Indonesia.
Consumer Funding and Wealth Business Head PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Ivan Jaya, mengatakan fluktuasi jangka pendek di pasar obligasi domestik memberikan kesempatan bagi investor untuk meraih imbal hasil tinggi sebelum pemangkasan suku bunga lebih lanjut. "Stabilitas makroekonomi dan fiskal Indonesia tetap menjadi daya tarik utama bagi investor," katanya.
Danamon juga melihat potensi di pasar saham domestik yang saat ini berada di area jenuh jual akibat arus keluar asing. “Kami percaya bahwa IHSG memiliki potensi untuk pulih dalam jangka pendek, terutama dengan dukungan kebijakan pro-growth dari pemerintah,” jelas Ivan.
Solusi Investasi Cerdas dari Danamon
Untuk membantu nasabah, Danamon menawarkan berbagai solusi investasi, mulai dari reksa dana hingga investasi di mata uang asing. Melalui aplikasi D-Bank PRO, nasabah dapat mengakses berbagai produk investasi sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan mereka. Danamon juga menyediakan layanan Wealth Advisory untuk memberikan panduan lebih dalam dalam membuat keputusan investasi.
Selain itu, Danamon mendukung kebutuhan konsumsi nasabah dengan kebijakan DP nol persen untuk KPR dan kredit kendaraan. Produk tabungan multicurrency Danamon LEBIH PRO memungkinkan nasabah untuk mengelola dana dalam berbagai mata uang asing.
Danamon juga menghadirkan Danamon Financial Friday (DFF), sebuah mini seri yang memberikan wawasan finansial dan investasi terkini. Setiap episode DFF diunggah di kanal YouTube resmi Danamon, memberikan panduan praktis bagi nasabah.
(TRI)
Berita Terkait
Ekbis
Optimisme OJK Laju Ekonomi Sulsel Tumbuh Lebih Kuat pada 2025
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan dapat tumbuh lebih kuat pada 2025.
Jum'at, 13 Des 2024 00:02
Ekbis
Optimisme Ekonomi Sulawesi Selatan Tumbuh Lebih Kuat pada 2025
Pemerintah hingga pelaku usaha optimistis laju ekonomi Sulsel pada 2025 bertumbuh lebih kuat. Meski demikian, butuh kerja keras untuk mewujudkannya.
Rabu, 11 Des 2024 08:29
Ekbis
BI Proyeksi Ekonomi Sulsel Bisa Tumbuh 5,6% pada 2025, Laju Inflasi 2,5%
Bank Indonesia (BI) Sulawesi Selatan (Sulsel) memproyeksikan laju perekonomian provinsi ini tetap tumbuh positif dengan inflasi yang masih terkendali pada 2025.
Selasa, 10 Des 2024 21:38
News
Investor Global Optimistis dengan Komitmen Indonesia terhadap Iklim Investasi
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani menyampaikan bahwa perusahaan yang tergabung dalam US-ASEAN Business Council (US-ABC) menyatakan optimisme mereka terhadap iklim investasi di Indonesia.
Selasa, 03 Des 2024 17:50
Ekbis
Danamon Edukasi Nasabah Waspadai Penipuan di Medsos Lewat Kampanye #JanganKasihCelah
Bank Danamon memperkuat upaya perlindungan nasabah terhadap penipuan berbasis medsos yang semakin marak dengan meluncurkan kampanye #JanganKasihCelah.
Kamis, 28 Nov 2024 17:07
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Aktivis Minta Aparat Hentikan Peredaran Rokok Ilegal di Sulsel
2
Beberapa Perumahan di Moncongloe Terendam Banjir
3
Musda Selesai, Hasrul Kaharuddin: Ketua Terpilih Harus Satukan Pemuda Makassar
4
Pj Gubernur Sulsel Lantik Tiga Pj Bupati, Minta Perkuat Koordinasi
5
Berkat Riset Peternakan Sapi, WR III UIN Alauddin dan Tim Dapat Hibah Rp5 M
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Aktivis Minta Aparat Hentikan Peredaran Rokok Ilegal di Sulsel
2
Beberapa Perumahan di Moncongloe Terendam Banjir
3
Musda Selesai, Hasrul Kaharuddin: Ketua Terpilih Harus Satukan Pemuda Makassar
4
Pj Gubernur Sulsel Lantik Tiga Pj Bupati, Minta Perkuat Koordinasi
5
Berkat Riset Peternakan Sapi, WR III UIN Alauddin dan Tim Dapat Hibah Rp5 M