Dukung Program Green Port, PLN Elektrifikasi Terminal Petikemas New Makassar
Tri Yari Kurniawan
Rabu, 28 Juni 2023 - 15:04 WIB
Lampu cahaya sorot menyinari Terminal Petikemas New Makassar pada malam hari, menandakan hiruk pikuk roda ekonomi yang terus berputar. Diiringi oleh suara senyap dan tanpa asap, nampak mesin crane peti kemas yang nonstop beroperasi di tengah kesibukan aktivitas bongkar muat barang terminal petikemas.
Operasional tanpa henti di pelabuhan peti kemas kini tampak lebih modern dan ramah lingkungan. Pengoperasian mesin yang dulunya menggunakan mesin diesel, kini pengoperasian crane peti kemas jauh lebih hemat dan ramah lingkungan dengan menggunakan listrik PLN yang andal.
Baca Juga:Kerahkan Ribuan Personel, PLN Jamin Pasokan Listrik di Sulselrabar Aman Sambut Idul Adha
Pegawai Pelindo Terminal Petikemas New Makassar, Jimmy, benar-benar mensyukuri keberadaan listrik mampu menjadi solusi bagi operasional aktivitas bongkar muat yang memobilisasi rata-rata 107 ribu peti kemas per bulan.
Ia menuturkan di tahun 2018 muncul analisa kenaikan biaya operasional yang tinggi akibat pengoperasian mesin masih menggunakan diesel. "Awalnya kami berpikir bagaimana turut mendukung program greenport yang ramah lingkungan dan memangkas biaya operasional, setelah berdiskusi dengan PLN kami bersinergi untuk menginisiasi program elektrifikasi," ungkap Jimmy.
Pria yang bertanggung jawab dalam hal instalasi bidang listrik, pemeliharaan dan perawatan peralatan tersebut mengaku bersyukur, berkat elektrifikasi pihaknya telah melaksanakan program greenport dimana program tersebut merupakan inisiasi pemerintah untuk mengurangi emisi gas buang di pelabuhan. Ia mengaku seluruh peralatan di terminal termasuk bongkar muat kapal telah menggunakan listrik sehingga emisi gas buang yang ada disini dan biaya operasional menurun drastis.
Jimmy memaparkan, berdasarkan laporan pengujian data dari Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Balai Besar Kota Makassar tadinya emisi karbon monoksida 533 mg/m³, kini nyaris tidak ada.
Operasional tanpa henti di pelabuhan peti kemas kini tampak lebih modern dan ramah lingkungan. Pengoperasian mesin yang dulunya menggunakan mesin diesel, kini pengoperasian crane peti kemas jauh lebih hemat dan ramah lingkungan dengan menggunakan listrik PLN yang andal.
Baca Juga:Kerahkan Ribuan Personel, PLN Jamin Pasokan Listrik di Sulselrabar Aman Sambut Idul Adha
Pegawai Pelindo Terminal Petikemas New Makassar, Jimmy, benar-benar mensyukuri keberadaan listrik mampu menjadi solusi bagi operasional aktivitas bongkar muat yang memobilisasi rata-rata 107 ribu peti kemas per bulan.
Ia menuturkan di tahun 2018 muncul analisa kenaikan biaya operasional yang tinggi akibat pengoperasian mesin masih menggunakan diesel. "Awalnya kami berpikir bagaimana turut mendukung program greenport yang ramah lingkungan dan memangkas biaya operasional, setelah berdiskusi dengan PLN kami bersinergi untuk menginisiasi program elektrifikasi," ungkap Jimmy.
Pria yang bertanggung jawab dalam hal instalasi bidang listrik, pemeliharaan dan perawatan peralatan tersebut mengaku bersyukur, berkat elektrifikasi pihaknya telah melaksanakan program greenport dimana program tersebut merupakan inisiasi pemerintah untuk mengurangi emisi gas buang di pelabuhan. Ia mengaku seluruh peralatan di terminal termasuk bongkar muat kapal telah menggunakan listrik sehingga emisi gas buang yang ada disini dan biaya operasional menurun drastis.
Jimmy memaparkan, berdasarkan laporan pengujian data dari Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Balai Besar Kota Makassar tadinya emisi karbon monoksida 533 mg/m³, kini nyaris tidak ada.